UPI Bebaskan UKT hingga Lulus untuk Olivia: Dukungan Humanis bagi Mahasiswa Korban Bencana
Halo Teman Voks, di tengah duka besar yang menimpa Sumatera Barat, kabar hangat datang dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kampus ini resmi membebaskan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga lulus bagi Olivia Yuliana, mahasiswi Program Studi PJKR yang kehilangan kedua orang tuanya serta dua kakaknya akibat banjir bandang di Kabupaten Agam.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Rektor UPI, Didi Sukyadi, sebagai bentuk empati lembaga sekaligus komitmen untuk memastikan masa depan pendidikan Olivia tetap terjaga.
Keputusan yang Berangkat dari Empati
Dalam pernyataannya di Bandung, Rektor Didi menjelaskan bahwa keputusan membebaskan UKT bukan hanya soal administrasi, tetapi wujud nyata dari kepedulian.
“Kami sepakat memberikan bantuan ini agar Olivia dapat melanjutkan kuliahnya tanpa hambatan. SK ini menjadi dasar bagi seluruh unit terkait untuk menindaklanjuti dukungan tersebut,” ujarnya.
UPI tidak ingin mahasiswa yang mengalami duka mendalam juga terbebani oleh kekhawatiran finansial. Bagi institusi, membantu berarti hadir di saat paling dibutuhkan.
Tiga Bentuk Dukungan untuk Menjaga Masa Depan
UPI menetapkan tiga bantuan utama bagi Olivia. Ketiganya dirancang agar proses pendidikannya tetap stabil, baik dari sisi akademik maupun kebutuhan sehari-hari.
-
Pembebasan UKT hingga lulus, sesuai Surat Keputusan Rektor.
-
Akses tempat tinggal di asrama putri UPI apabila dibutuhkan.
-
Dukungan biaya hidup bulanan hingga semester delapan, memastikan Olivia dapat bertahan secara finansial selama masa kuliahnya.
Penyerahan SK ini juga dimaksudkan sebagai penguatan moral—bahwa kampus berdiri di belakang Olivia dan siap mendukung penuh kelangsungan pendidikannya.
Pendidikan sebagai Tindakan Humanis
Rektor Didi menekankan bahwa fungsi pendidikan tidak melulu berlangsung di ruang kelas. Dalam situasi krisis, kampus harus menunjukkan peran humanisnya secara nyata.
“Kami ingin hadir dalam situasi sulit yang dialami mahasiswa kami. Pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi diwujudkan melalui tindakan nyata membantu sesama,” katanya.
UPI juga memastikan langkah ini tidak hanya berhenti pada Olivia. Kampus tengah melakukan asesmen terhadap mahasiswa lain yang terdampak bencana agar bantuan dapat diberikan secara tepat sasaran dan adil sesuai kebutuhan.
Rasa Terima Kasih dari Pihak Keluarga
Dalam kesempatan yang sama, Erix, kerabat yang mendampingi Olivia selama di Bandung, menyampaikan apresiasi yang mendalam.
“UPI tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga memulihkan mental Olivia. Kami sangat berterima kasih atas kunjungan pimpinan UPI pada hari-hari pertama setelah kejadian,” ujarnya.
Olivia adalah anak bungsu dari enam bersaudara dan satu-satunya yang menempuh pendidikan tinggi. Keberlanjutan studinya bukan hanya penting bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarganya yang kini tinggal dengan jumlah anggota lebih sedikit setelah tragedi itu.
Yang mengharukan, hanya satu minggu setelah musibah, Olivia sudah kembali kuliah. Tekadnya untuk menyelesaikan pendidikan menjadi harapan baru di tengah situasi kehilangan yang berat.
“Harapan kami ia bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik,” tambah Erix.
Ketika Kampus Hadir di Garis Depan Kemanusiaan
Teman Voks, kabar ini bukan hanya menunjukkan betapa beratnya perjalanan Olivia, tetapi juga bagaimana pendidikan dapat menjadi ruang pemulihan. Ketika institusi bergerak dengan hati, mahasiswa tidak dibiarkan berjalan sendirian.
Di tengah bencana yang melanda, keputusan UPI menjadi pengingat bahwa solidaritas masih menjadi nilai penting dalam dunia akademik. Olivia mungkin sedang menghadapi duka yang dalam, tetapi ia tidak kehilangan dukungan untuk melanjutkan mimpinya.
Dan semoga kebijakan ini menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain untuk menghadirkan sisi humanis yang lebih nyata dalam dunia pendidikan.
Semoga langkah UPI ini membawa terang baru bagi Olivia dan mahasiswa lain yang tengah berjuang menghadapi situasi sulit. Terus kuat dan terus berjuang, Olivia. Teman Voks ada bersamamu.