Tanda Diet Kamu Salah: Turun Cepat, Tapi Tubuh Justru Melemah

Tanda Diet Kamu Salah: Turun Cepat, Tapi Tubuh Justru Melemah

Halo Teman Voks,
Banyak orang mengejar diet cepat kurus, tapi jarang yang benar-benar bertanya: “Tubuhku baik-baik saja atau justru tersiksa?” Dalam perjalanan menurunkan berat badan, kita sering tergoda pada hasil instan. Padahal, menurut dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi, pola diet yang salah bisa bikin tubuh drop tanpa kita sadari.

Di balik angka timbangan yang menurun, bisa jadi ada sinyal bahaya yang sedang dikirim tubuh. Dan itu bukan sekadar capek biasa.

Penurunan Berat Badan Drastis Bukan Prestasi

Menurut dr. Inge, salah satu tanda paling jelas bahwa pola diet seseorang keliru adalah turunnya berat badan dengan sangat cepat. Angkanya bisa tiga sampai empat kilogram hanya dalam sepekan. Memang terlihat menggiurkan, tapi penurunan secepat itu jarang diikuti kondisi tubuh yang sehat.

Biasanya muncul gejala seperti:

  • Tubuh terasa sangat lelah

  • Kulit kering dan tampak kusam

  • Mudah sakit

  • Sering merasa kedinginan

  • Pada perempuan, siklus menstruasi menjadi tidak teratur

Itu semua menandakan tubuh kekurangan asupan energi dan nutrisi. Teman Voks mungkin tampak lebih kurus, tapi bukan kurus yang sehat. Lebih tepatnya, massa ototlah yang hilang, bukan lemak.

Badan Masuk Mode Bertahan Hidup

Dr. Inge menjelaskan, ketika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh punya mekanisme pertahanan tersendiri. Ia menyebutnya sebagai upaya tubuh untuk “reserve”, yaitu mempertahankan apa yang masih tersisa agar kondisi tidak makin buruk.

Caranya?
Metabolisme tubuh diturunkan.
Semua proses pembakaran energi melambat.
Hasilnya, Teman Voks memang terlihat menyusut, tetapi kekuatan tubuh ikut menyusut.

Dalam jangka panjang, metabolisme yang menurun drastis justru membuat proses menurunkan berat badan makin sulit. Karena tubuh sedang berhenti bekerja secara optimal.

Kekurangan Nutrisi, Tubuh Langsung Protes

Pola diet yang salah tidak hanya soal porsi yang terlalu sedikit. Kadang kita berpikir bahwa mengurangi makanan berlemak, gorengan, atau karbohidrat adalah solusi instan. Padahal pengurangan yang tidak sesuai kebutuhan bisa membuat tubuh kekurangan gizi dan cairan.

Akibatnya?
Rasa lemas, sulit fokus, dan stamina menurun jadi keluhan sehari-hari.
Diet yang seharusnya membuat tubuh lebih bugar malah membuat aktivitas terasa berat.

Menurut dr. Inge, jumlah nutrisi yang masuk itu penting dihitung sebelum seseorang memulai diet. Mulai dari protein hewani dan nabati, sayur, buah, sampai kebutuhan karbohidrat harian. Setiap orang punya kebutuhan berbeda tergantung kondisi tubuh, aktivitas, dan tujuan dietnya.

Diet Bukan Cuma Soal Makanan

Banyak orang memulai diet dengan pikiran “kurangi porsi makan, pasti turun”. Padahal diet yang benar bukan cuma mengatur apa yang masuk ke tubuh, tetapi juga bagaimana tubuh mengolahnya.

Setelah kebutuhan nutrisi dipetakan, barulah jenis olahraga dan intensitasnya bisa ditentukan. Dengan begitu, penurunan berat badan bisa terjadi lebih stabil, tidak merusak metabolisme, dan tidak membuat otot hilang begitu saja.

Jangan Asal Ikut Tren

Teman Voks pasti sering melihat berbagai metode diet yang beredar: diet tanpa nasi, diet cair, diet super rendah kalori, sampai diet ekstrem yang hanya makan satu jenis makanan. Banyak yang berhasil menurunkan berat badan, tapi sebagian besar tidak mempertahankan hasilnya lama.

Bahkan lebih buruk lagi, tubuh bisa “membalas” dengan rasa lemas berkepanjangan dan metabolisme yang makin melambat. Itu sebabnya dr. Inge menegaskan bahwa diet harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing tubuh. Tidak ada satu pola yang cocok untuk semua orang.

Konsultasi Itu Penting

Sebelum memotong porsi makan atau menghindari semua jenis makanan tertentu, dr. Inge menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan. Terlebih bagi Teman Voks yang memiliki berat badan berlebih atau kondisi medis tertentu.

Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi harian, pola olahraga yang tepat, dan batas aman pengurangan kalori, proses diet bisa berjalan lebih nyaman. Tubuh tetap mendapat asupan yang cukup, tenaga tetap stabil, dan penurunan berat badan berlangsung secara bertahap tapi sehat.

Kesimpulan: Kurus Cepat Bukan Jaminan Sehat

Teman Voks, diet yang benar itu bukan soal terlihat lebih kecil dalam waktu singkat. Diet yang benar adalah pola hidup yang membuat tubuh kuat, bertenaga, dan tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Kalau tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda seperti lemas berkepanjangan, kulit kering, sering sakit, atau menstruasi tidak lancar, itu artinya ada yang salah dengan pola diet yang sedang dilakukan. Jangan diabaikan.

Setiap tubuh itu berbeda. Dan setiap perjalanan diet sebaiknya dimulai dengan pengetahuan yang tepat, bukan sekadar keinginan cepat kurus.

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

20170720bon
Klarifikasi Hoaks: Christian Panucci Disebut Jadi Pelatih Timnas Indonesia
1000023199
Drama Delapan Gol di Old Trafford, Manchester United Gagal Kunci Tiga Poin
The Bucket List
Sutradara Legendaris Rob Reiner dan Istri Ditemukan Tewas di Rumahnya
22f44225-ce6e-407f-ab65-cf832ca7afc6
Gugatan Cerai Atalia Praratya terhadap Ridwan Kamil Terdaftar di PA Bandung
387098_1280W
DAY6 Siap Hadirkan Nuansa Hangat Natal Lewat “Lovin’ the Christmas”

#ADVERTISE