Status Awas Kekeringan Meluas di NTB, 11 Kecamatan Terdampak
Teman Voks, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini masih berada dalam periode musim kemarau panjang. Kondisi ini bikin status awas kekeringan meluas hingga melanda 11 kecamatan di lima kabupaten dan satu kota di provinsi tersebut.
Menurut prakiraan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, curah hujan tercatat sangat rendah, hanya 0 sampai 50 milimeter per dasarian. Bahkan, ada wilayah yang sudah mengalami hari kering lebih dari 60 hari berturut-turut—kategori kekeringan ekstrem.
Wilayah dengan Status Awas Kekeringan
- Kabupaten Dompu: Kecamatan Kilo
- Kabupaten Bima: Monta, Palibelo, Soromandi, Sape
- Kota Bima: Raba
- Kabupaten Sumbawa: Lape, Labuhan Badas, Moyo Utara
- Lombok Timur: Sambelia
- Lombok Utara: Bayan
Selain itu, BMKG juga menetapkan status siaga kekeringan untuk delapan kecamatan lainnya di Dompu, Bima, dan Sumbawa.
Baca Juga Tentang: Aura Farming dari Kuansing ke Dunia
Apa Dampaknya?
BMKG mengingatkan bahwa potensi kekeringan meteorologis meningkat tajam. Risiko lanjutan yang perlu diwaspadai antara lain:
- Kekurangan air bersih
- Kebakaran lahan dan hutan
- Menurunnya hasil pertanian
Kondisi Atmosfer Saat Ini
- Indian Ocean Dipole (IOD): berada di fase negatif, minus 1,04, diprediksi bertahan hingga Desember 2025.
- ENSO: netral.
- Curah hujan tertinggi: tercatat di Pos Hujan Mantang, Lombok Tengah, sebesar 68 mm per dasarian—masih di bawah rata-rata normal.
Prediksi September 2025
Peluang hujan pada dasarian I September diperkirakan masih rendah. Hanya sebagian kecil wilayah seperti Lombok Barat, Lombok Tengah bagian utara, dan sebagian kecil Lombok Timur yang berpotensi menerima hujan lebih dari 20 mm per dasarian.
Imbauan untuk Masyarakat
BMKG meminta masyarakat untuk:
– Menghemat penggunaan air
– Memanfaatkan tampungan air hujan
– Waspada terhadap potensi kebakaran lahan
Musim kemarau kali ini memang cukup panjang dan ekstrem, Teman Voks. Yuk, kita lebih bijak dalam menggunakan air dan tetap siaga menghadapi dampaknya.
Source: AntaraNews