Rusia Siap Ajak Ukraina Damai Lagi, Putin Turun Tangan Langsung!

Rusia Siap Ajak Ukraina Damai Lagi, Putin Turun Tangan Langsung – Setelah sekian lama konflik Rusia dan Ukraina terus berlanjut tanpa tanda-tanda reda, ada angin segar yang datang dari arah Moskow. Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut-sebut langsung turun tangan menyiapkan tim delegasi untuk negosiasi damai terbaru yang digelar di Turki. Hmm… serius nih?

Putin Briefing Langsung Tim Negosiasi

Vladimir Medinsky, yang jadi kepala delegasi Rusia di perundingan ini, buka suara soal betapa seriusnya Rusia dalam proses damai kali ini. Dalam keterangannya, Medinsky menyebut bahwa Presiden Putin bahkan mengadakan pertemuan khusus sehari sebelum perundingan dimulai, tepatnya Kamis (15/5), untuk memberi arahan langsung ke tim yang bakal berangkat ke Turki.

Nggak cuma ngobrol-ngobrol santai, Putin dikabarkan memberikan tugas spesifik, arahan strategi, dan garis besar posisi resmi Rusia dalam negosiasi. Intinya: mereka datang bukan buat main-main, tapi benar-benar niat cari solusi.

“Kami menganggap ini kelanjutan dari negosiasi yang dulu pernah berlangsung di Istanbul, tapi waktu itu sempat terhenti sepihak dari pihak Ukraina,” kata Medinsky.

Delegasi Rusia: Siap Negosiasi Serius

Medinsky juga menegaskan bahwa delegasi yang ia pimpin datang dengan otoritas penuh dari Kremlin. Artinya, keputusan-keputusan penting bisa diambil langsung di meja perundingan tanpa harus nunggu “izin dulu” ke Moskow.

“Kami punya semua kompetensi dan wewenang untuk melakukan negosiasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Medinsky yang dikenal sebagai salah satu penasihat senior Putin itu menyampaikan bahwa timnya berkomitmen penuh untuk menggunakan pendekatan konstruktif. Tujuan besarnya? Bukan cuma gencatan senjata sementara, tapi membangun perdamaian jangka panjang dan mengatasi akar masalah yang bikin konflik ini terus menyala.

Ukraina Masih Meragukan Niat Baik Moskow?

Sementara dari kubu Ukraina, belum ada respons resmi atas inisiatif terbaru Rusia ini. Tapi sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyatakan keraguan terhadap keseriusan Rusia dalam berunding. Salah satu indikatornya: absennya Putin dalam pembicaraan langsung.

Zelensky juga menyebut bahwa langkah damai yang sejati harus dimulai dengan penarikan pasukan Rusia dari wilayah-wilayah Ukraina yang saat ini masih dikuasai. Tanpa itu, menurutnya, semua pembicaraan hanya akan jadi “kosmetik” politik belaka.

Baca Juga Tentang : Sanga Sanga Fun Run 7K Rayakan Sehat, Syukur, dan Semangat Baru

Jalan Panjang Menuju Damai

Konflik antara Rusia dan Ukraina sendiri sudah berlangsung sejak 2014, dan makin memanas ketika Rusia melakukan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Sejak saat itu, berbagai upaya diplomatik telah dilakukan, termasuk negosiasi di Istanbul pada 2022 yang disebut-sebut nyaris membuahkan hasil, namun akhirnya terhenti.

Kini, dengan dimulainya kembali pembicaraan di Turki dan keterlibatan langsung Putin dalam mempersiapkan delegasi, banyak pihak berharap ini bisa jadi awal yang baik untuk menyusun kembali jalan damai yang sempat terputus.

Namun, jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh dari kata mudah. Ketidakpercayaan yang tinggi dari kedua belah pihak, ditambah dengan kepentingan geopolitik internasional yang ikut campur, membuat proses ini jadi seperti menyusun puzzle raksasa—banyak potongan yang belum ketemu tempatnya.

Siapa Saja yang Terlibat?

Selain Medinsky dari Rusia, perundingan ini kabarnya juga akan dihadiri oleh berbagai pihak penengah, termasuk utusan dari Turki sebagai tuan rumah. Turki memang sejak awal konflik dikenal cukup aktif memposisikan diri sebagai jembatan komunikasi antara Rusia dan Ukraina.

Belum ada konfirmasi apakah Ukraina akan mengirimkan delegasi ke perundingan yang sama, atau apakah pembicaraan ini baru tahap awal dari serangkaian pertemuan yang lebih besar. Tapi sinyal positif ini tetap patut dicatat, apalagi jika benar Rusia membuka pintu untuk kompromi.

Harapan Baru atau Sekadar Gertakan?

Pertanyaannya sekarang: apakah ini benar-benar langkah serius menuju perdamaian, atau hanya strategi diplomatik Rusia untuk membangun citra di tengah tekanan internasional?

Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi setidaknya, kita tahu bahwa pembicaraan damai masih ada di radar para pemimpin dunia. Dan itu sendiri sudah jadi kabar baik, di tengah deru konflik yang seolah tak kunjung padam.

Stay tuned terus di Voks Radio, karena kita akan terus update kamu dengan kabar terbaru dari dunia internasional. Doa terbaik buat rakyat sipil di kedua negara—semoga damai bisa benar-benar jadi kenyataan, bukan cuma wacana.

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

siaranpers_pemprov_dki-20250911135403_3ql6we_591
Rano Karno Ingin Jadi Penyiar Tamu di TJ Radio
WhatsApp-Image-2025-09-09-at-07.53.42_1134a2d2
Kementerian Pariwisata Indonesia Dorong Investasi dan Promosikan Layanan Premium ke Korea Selatan
IMG_20250910_105822_Chrome
Sejumlah Festival Film Diadakan Di Indonesia Pada Bulan September
1000204816
70 Persen Anak di Indonesia Masih Terlambat Terdiagnosis Diabetes Tipe 1
201488
Industri Daur Ulang Plastik Jadi Pilar Ekonomi Sirkular Indonesia

#ADVERTISE