Ratusan Rumah Terendam Banjir di Padang, Warga Mengungsi ke Masjid
Teman Voks, banjir kembali melanda wilayah pesisir Padang. Pada Jumat (28/11) dini hari, ratusan rumah warga di kawasan Atlas, Ulak Karang Utara, Sumatra Barat, terendam air setelah hujan deras mengguyur sejak malam hari. Genangan yang datang tiba-tiba ini memaksa puluhan warga meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Air Masuk Tengah Malam, Warga Panik Mengungsi
Salah satu warga, Padrial, menceritakan bahwa air mulai merangsek ke dalam rumahnya sekitar pukul 00.10 WIB dan terus naik hingga pukul 02.00 WIB.
“Air mulai masuk ke dalam rumah saya sekitar pukul 00.10 malam, dan debitnya terus meningkat hingga pukul 02.00 WIB,” ujarnya.
Ketinggian air di rumahnya mencapai sekitar 50 sentimeter. Khawatir keadaan semakin memburuk, Padrial yang berusia 53 tahun memutuskan membawa istri dan anaknya mengungsi ke Masjid Taufiq yang berada tidak jauh dari rumah mereka.
“Terpaksa harus mengungsi karena takut air makin naik dan membahayakan,” katanya.
Hingga pukul 03.00 WIB, puluhan warga masih bertahan di masjid tersebut sambil menunggu air mulai surut.
Banjir Terparah dalam Dua Dekade
Warga lain, Sugeng, mengaku ini adalah banjir terparah yang ia alami dalam 20 tahun terakhir. Rumahnya yang biasanya aman dari genangan, untuk pertama kalinya kemasukan air.
“Sejak dua puluh tahun rumah saya tidak pernah digenangi banjir, baru kali ini masuk ke rumah meskipun tidak tinggi,” katanya.
Perubahan pola cuaca, curah hujan ekstrem, hingga kondisi drainase disebut jadi faktor yang membuat kawasan pesisir Padang semakin rentan banjir.
Anak-anak dan Lansia Dominasi Pengungsian
Di Masjid Taufiq, suasana pengungsian didominasi anak-anak, perempuan, dan beberapa lansia yang tampak berusaha mencari posisi paling nyaman di tengah kondisi darurat. Banyak warga datang tanpa membawa barang apa pun karena harus keluar rumah dalam keadaan terburu-buru.
Gusnita (45), salah satu pengungsi, berharap ada bantuan yang segera datang.
“Tadi saat mengungsi tidak ada barang yang bisa diselamatkan sehingga terendam. Semoga nanti ada bantuan seperti selimut, pakaian, minuman, dan makanan,” ungkapnya.
Menunggu Air Surut dan Bantuan Datang
Hingga pagi hari, warga masih menunggu perkembangan kondisi air sambil berharap dukungan logistik segera disalurkan. Banjir dini hari ini kembali mengingatkan pentingnya sistem peringatan dini, perbaikan drainase, dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Teman Voks, semoga warga Ulak Karang Utara yang terdampak bisa segera mendapatkan bantuan dan kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan aman.