“Tanggal 6 Januari 2025 adalah tonggak yang bersejarah bagi bangsa kita. Kira-kira setelah 78 hari setelah Presiden Prabowo dilantik, kita akan memulai sebuah program yang sangat besar yaitu pemberian makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah secara bertahap,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangan video, Minggu (5/1/2025)
Hasan menjelaskan makan bergizi gratis hari ini akan mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat dari Badan Gizi Nasional, besok itu akan 190 SPPG atau dapur MBG yang beroperasi. Setiap dapur MBG akan dipimpin oleh 1 orang sarjana penggerak pembangunan Indonesia yang dikirimkan langsung oleh Badan Gizi Nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkap bahwa program Makan Bergizi Gratis akan melibatkan para UMKM. Dadan menyebut bahwa antusias warga untuk menjadi mitra program ini cukup tinggi.
“Untuk hari ini di Bandung, akan menyajikan chicken crispy dengan susu dan sayuran. Setiap menu dipersiapkan untuk anak-anak SD dan SMP yang ada di Kecamatan Sukajadi. Kami berusaha membuat menu yang tidak hanya sehat, tetapi juga menarik, agar anak-anak tertarik untuk makan,” ungkap Sukri, salah seorang juru masak
Tercatat, 45 orang terlibat dalam seluruh proses, mulai dari dapur, packing, hingga distribusi makanan.
Pekerjaan dimulai sejak pukul 01.00 pagi, dengan estimasi selesai pada pukul 06.00 pagi agar makanan bisa didistribusikan tepat waktu.
Proses pengadaan bahan baku dilakukan dengan persiapan matang. Dia menjelaskan bahwa mereka sudah memulai belanja bahan baku empat hari sebelumnya.
“Beli bahan dari pasar Caringin dan beberapa distributor, untuk memastikan kesegaran dan ketersediaan bahan yang dibutuhkan,” katanya.
Tantangan dalam menjalankan program ini juga tidak sedikit. Salah satunya adalah menyajikan menu yang sesuai dengan selera anak-anak, sekaligus memenuhi kebutuhan gizi mereka.
“Harus menyeimbangkan rasa, tampilan, dan kandungan gizi. Anak-anak sekolah memang punya selera yang berbeda, jadi kami pastikan menunya menarik dan digemari,” ujarnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dengan membentuk grup WhatsApp untuk memudahkan komunikasi terkait pengiriman makanan.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah agar distribusi makanan bisa lancar, dan ada respons cepat jika ada masalah di lapangan,” tambahnya.
Meskipun anggaran yang disediakan untuk setiap paket makan hanya Rp10.000, dia merasa hal itu cukup untuk menyediakan makan siang bergizi bagi anak-anak.
“Kami yakin bisa menyajikan makanan bergizi dengan biaya yang tersedia,” ujarnya. (*)