Polisi Bandung Amankan Enam Suporter Persebaya Menjelang Laga di GBLA
Menjelang pertandingan yang mempertemukan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat sore (12/9), pihak Kepolisian Kota Bandung melakukan serangkaian langkah pengamanan ketat dengan menggelar operasi penyekatan di sejumlah titik.
Kapolsek Cileunyi, AKP Anggy Prasetiyo, menjelaskan bahwa operasi penyekatan itu sudah mulai digelar sejak dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Petugas kepolisian disebar di tiga titik strategis, yaitu di kawasan Pertigaan Cibeusi, area bawah flyover Gerbang Tol Cileunyi, serta di Pertigaan eks Terminal Cileunyi. Menurutnya, pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara terukur karena titik-titik itu dinilai kerap menjadi jalur masuknya para suporter tim tamu yang berangkat dari arah luar kota.
Baca Juga Tentang: Industri Daur Ulang Plastik Jadi Pilar Ekonomi Sirkular Indonesia
“Kegiatan ini untuk mengantisipasi sekaligus mencegah kemungkinan masuknya para suporter Persebaya yang menuju Stadion GBLA. Dengan upaya pencegahan sejak awal ini, kami berharap potensi gesekan ataupun keributan di sekitar stadion bisa diminimalisasi,” ujar Anggy di Bandung, Jumat.
Ia melanjutkan bahwa dari hasil operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan enam orang suporter Persebaya, yang dikenal dengan sebutan Bonek, yang diketahui berupaya untuk menuju lokasi pertandingan. Enam orang suporter yang diamankan tersebut bukan ditahan, melainkan langsung dipulangkan ke daerah asal mereka di Cirebon setelah sebelumnya menerima arahan dan imbauan dari pihak kepolisian. Anggy menekankan bahwa langkah persuasif semacam ini diambil agar para suporter bisa memahami aturan yang berlaku serta tidak memaksakan diri untuk hadir di stadion.
“Setelah ditemukan petugas di lapangan, mereka segera kami bawa ke Markas Polsek Cileunyi. Disana mereka diberikan arahan, edukasi, dan pemahaman mengenai aturan yang berlaku, kemudian dipulangkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Di sisi lain, Vice President of Operations PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, juga menegaskan kembali bahwa kehadiran suporter Persebaya di Stadion GBLA memang dilarang secara resmi. Larangan tersebut bukanlah keputusan sepihak, melainkan sudah diatur dalam regulasi Liga 1 musim 2025/2026, tepatnya pada Pasal 5 ayat 7 mengenai aspek Keamanan dan Kenyamanan, serta diperkuat lagi dengan ketentuan dalam Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 yang secara tegas melarang kehadiran suporter tim tamu di stadion.
“Kami dengan hormat memohon pengertian, serta kerja sama dari para suporter Persebaya agar tidak hadir di Stadion GBLA pada laga kali ini, karena aturan yang melarang itu sudah tercantum jelas dalam regulasi resmi,” ujar Andang.
Ia menegaskan pula bahwa aturan tersebut tidak berhenti hanya sebatas imbauan moral semata, melainkan juga memiliki konsekuensi nyata yang dapat menimbulkan kerugian, baik bagi klub maupun kelompok suporter. Jika aturan itu dilanggar, maka Komite Disiplin PSSI memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi tegas berupa denda finansial dengan nominal yang tidak sedikit, yang pada akhirnya justru akan merugikan pihak-pihak terkait.
Selain itu, Andang menyampaikan bahwa panitia penyelenggara Persib bersama aparat keamanan juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif lain, termasuk kebijakan memulangkan para suporter tim tamu yang tetap memaksa hadir di stadion. Langkah tersebut, menurutnya, bukanlah bentuk upaya membatasi kecintaan seorang suporter kepada tim yang didukungnya, melainkan lebih pada upaya untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Segala kebijakan ini bukan untuk membatasi atau mengurangi rasa cinta para suporter terhadap timnya, tapi demi menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pihak yang datang ke stadion, termasuk keluarga dan anak-anak yang ingin menonton pertandingan dengan aman,” tutur Andang.
Source : Antara News
Penulis : Dennisa Rizky Yudhistira
