Peralatan Dapur yang Perlu Diwaspadai, Bisa Pengaruhi Kesehatan Jangka Panjang
Peralatan dapur merupakan bagian penting dalam aktivitas memasak sehari-hari. Namun, tidak semua alat yang digunakan aman bagi kesehatan jika dipakai dalam jangka panjang. Beberapa jenis peralatan bahkan dapat melepaskan zat berbahaya yang berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius. Karena itu, para ahli gizi memberikan sejumlah rekomendasi mengenai peralatan dapur yang sebaiknya diganti dengan pilihan yang lebih aman.
Baca Juga Tentang: Kurang Tidur dan Stres Picu Kenaikan Berat Badan, Ini Penjelasannya
Salah satu peralatan yang banyak digunakan adalah talenan plastik. Menurut dietisien terdaftar Avery Zenker, RD, MAN dari MyHealthTeam, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa talenan plastik berpotensi melepaskan mikroplastik ke dalam makanan. Paparan mikroplastik ini diperkirakan mencapai 7,4 hingga 50,7 gram per tahun bagi seseorang yang rutin menggunakan talenan plastik. Jumlah tersebut setara dengan partikel dari sebuah kantong plastik belanja hingga sekitar sepuluh kartu kredit. Untuk mengurangi risiko tersebut, Zenker menyarankan penggunaan talenan dari kayu, bambu, atau kaca. Talenan berbahan kayu dinilai lebih stabil, tahan lama, serta tidak mudah terkelupas saat digunakan untuk memotong bahan makanan.
Selain talenan, peralatan lain yang perlu diperhatikan adalah wajan anti lengket. Banyak wajan di pasaran menggunakan lapisan teflon yang mengandung bahan kimia seperti PFOA dan PFAS. Kedua senyawa ini dikenal sebagai “bahan kimia abadi” karena sulit terurai, dan jika terpapar panas berlebih dapat melepaskan zat berbahaya. Dampaknya tidak main-main, mulai dari gangguan sistem endokrin, kerusakan hati, hingga peningkatan risiko kanker. Ahli diet Helen Tieu, RD, MAN, CDE menyarankan penggunaan wajan besi cor, baja tahan karat, atau yang dilapisi keramik. Jenis wajan tersebut lebih tahan lama, aman, dan kualitas permukaannya bahkan dapat meningkat seiring waktu, berbeda dengan lapisan anti lengket yang justru mudah menurun.
Penyimpanan makanan juga menjadi perhatian penting. Wadah plastik memang lebih ringan dan mudah ditemukan, tetapi berpotensi melepaskan mikroplastik maupun bahan kimia lain seperti BPA dan ftalat. Risiko meningkat ketika wadah plastik digunakan untuk memanaskan makanan di microwave, dicuci dengan mesin pencuci piring, atau menyimpan makanan berlemak dan asam. Sebagai alternatif, wadah kaca dinilai lebih aman, ramah lingkungan, serta dapat dipakai untuk menyimpan maupun memanaskan makanan tanpa risiko serupa.
Kebiasaan penggunaan botol plastik sekali pakai juga sebaiknya mulai dikurangi. Botol minum berbahan stainless steel bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan berkelanjutan. Selain itu, mengganti metode memasak dengan memanfaatkan air fryer juga dianjurkan, karena alat ini mengurangi kebutuhan minyak dalam jumlah besar yang biasanya digunakan saat menggoreng.
Para ahli juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas alat dapur lainnya. Misalnya, pisau sebaiknya selalu dalam kondisi tajam agar tidak mudah tergelincir saat digunakan, sehingga dapat mencegah cedera. Gunakan pisau sesuai dengan fungsinya agar lebih aman dan efisien. Selain itu, hindari penggunaan ketel plastik karena dapat melepaskan zat berbahaya ke dalam air. Sebagai gantinya, pilih ketel kaca atau bahan lain yang lebih aman.
Dengan memilih peralatan dapur yang tepat dan lebih aman, risiko paparan bahan berbahaya dapat diminimalkan. Langkah sederhana ini tidak hanya menjaga kualitas makanan, tetapi juga mendukung kesehatan dalam jangka panjang.
Source: Antara News
Penulis : Mahsya Alzahra Vania