Home - Voks Update

PENTINGNYA LAGU ANAK UNTUK MASA DEPAN ANAK

Akses musik yang bebas membuat anak-anak semakin terpapar dengan lagu-lagu dewasa. Hal ini punya dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Di satu sisi, lagu anak tak lagi semarak seperti dulu, dan kian tergantikan dengan lagu anak dan konten anak lain dari luar negeri.

Psikolog anak Efnie Indrianie memberikan pandangannya terkait hal ini, menurut Efnie, anak yang masih dalam fase pembentukan karakter penting untuk mengonsumsi lagu anak yang punya nilai-nilai positif yang mendasar.

Efni Indrianie 4 e1721698213593 - Voks Radio
Efnie Indrianie, M.Psi, Psikolog

“Seringkali kalau kita menyanyikan lagu secara berulang, otomatis menyanyikan lagu secara refleks. Setelah refleks menyanyikan lagu, kata-kata dalam lagu itu terkunci di alam pra-sadar kita. Nah, dengan kata-kata terkunci di alam pra-sadar kita, itu memengaruhi kondisi psikis kita. Itulah pentingnya lagu anak memiliki lirik yang baik, berisi motivasi, dan penanaman value-value yang positif. Karena Ketika menanamkan value itu melalui lagu dan dinyanyikan secara berulang tanpa disadari, itu akan terserap di alam pra-sadar,” ujar Efnie yang tengah menempuh studi doktoral di bidang Bio-Neuro-Psychology Radbound University, Belanda, itu.

Efni Indrianie 4 - Voks Radio

Efnie juga mengatakan bahwa dampak jika anak banyak mendengar lagu-lagu dewasa, mereka akan merasa apa yang ada dalam lagu tersebut adalah sesuatu yang seharusnya. Sehingga, tak jarang anak-anak usia TK atau SD sudah terpapar “cinta-cintaan” yang tak sesuai dengan usianya.

Kehadiran lagu-lagu anak berbahasa Inggris yang belakangan semakin popular di kalangan anak Indonesia pun tak dapat menggantikan konten lagu anak berbahasa Indonesia. Biar bagaimanapun, serapan nilai-nilai positif pada anak akan lebih maksimal disampaikan menggunakan bahasa ibu.

“Lagu-lagu berbahasa asing akan bisa menggantikan lagu-lagu anak Indonesia kalau anak paham liriknya.Kalau anaknya bilingual mungkin dia akan sedikit menangkap artinya. Tetapi jika anak itu monolingual, atau bilingual bukan native. Misal anak bisa bahasa Jawa dan Indonesia, atau Sunda dan Indonesia, yang akan diserap anak nadanya saja. Tidak menyerap esensi dan meaning dari lagu itu karena tidak paham,” lanjut Efnie.

LAGU ANAK BAGIAN DARI POP KULTUR INDONESIA

Sejak era 70-an, lagu anak tumbuh menjadi bagian dari industri musik di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari sokongan industri musik secara umum yang sudah matang, dan juga kehadiran format rekaman musik dalam bentuk kaset yang murah membuat distribusi musik semakin masif. Era itu melahirkan penyanyi anak seperti Adi Bing Slamet, Chicha Koeswoyo, dan Yoan Tanamal.

Industri lagu anak semakin maju tiap tahunnya hingga mencapai puncaknya pada dekade 1990-an. Sayangnya, setelah masuk ke era 2000-an, perlahan tren lagu anak meredup. Seolah generasi terakhir penyanyi anak berhenti pada Joshua, Tasya, Trio Kwek Kwek, Sherina, Cindy Cenora, dan penyanyi anak lain yang sepantar mereka era itu.

Daftar Diksografi Lagu Anak

Upaya parsial kembali membangkitkan lagu anak sempat diupayakan, seperti Erwin Gutawa yang membuat proyek kolektif Di Atas Rata Rata yang menyeleksi anak berbakat musik dari seluruh Indonesia, dan juga Titiek Puspa yang membuat grup Duta Cinta. Tetapi, tetap saja semarak lagu anak tak seperti era kejayaan dekade 1990-an.

Pengamat musik David Tarigan berpendapat, adanya persoalan distribusi dan pemasaran lagu anak. Menurut catatan Anugerah Musik Indonesia, secara kuantitas kita tidak kekurangan lagu anak. Dalam dua tahun terakhir jumlah lagu anak yang didaftarkan untuk AMI Awards mencapai 184 lagu (tahun 2023), dan 168 lagu (tahun 2024). Angka ini sangat masif, tetapi ke mana lagu-lagu itu bermuara? Sampai kah pada telinga anak-anak kita?

David Tarigan - Pengamat Musik
David Tarigan – Pengamat Musik

“Ada persoalan soal distribusi, ada persoalan yang esensial yang memang teknis seperti hook-hook lagu anak, karena lagu anak sangat penting hook dari lagunya. Kalau ingin membuat lagu anak sekali lagi penting membuat hook yang nyangkut di kepala anak. Hal yang mudah diingat. Jika memang sudah sesuai dan ada eksposur, bisa saja jadi populer. Tetapi, dalam masa sekarang apakah mungkin pebisnis atau pengusaha mengeluarkan modal atau investasi untuk lagu anak?” tukas David.

Menurut David, tren lagu anak dapat saja kembali semarak. Hal itu tentu harus mendapat dukungan semua pihak, baik dari pebisnis musik sampai para artis. Namun, hal itu bergantung dari visi masing-masing pihak yang tidak dapat dipaksakan.

“Untuk membuat industri lagu anak semarak lagi tidak bisa datang dari satu pihak saja, kalau ada inisiatif yang kolektif, ramai-ramai kembali meramaikan lagu anak dengan disadari secara sengaja atau tidak, itu mungkin menarik,” kata David.

 

 

Bagikan ke :

Recent Posts

  • All Post
  • Activities
  • Entertainment
  • Events
  • Healthy
  • Lifestyle
  • Movie
  • Music
  • News
  • Press Release
  • Sport
  • Uncategorized

Let's Work Together

Pengen iklan kamu terdengar hampir diseluruh Kota Besar yang ada di Indonesia? Bandung, Jogja, Medan, Aceh, dan Bali? Bisa banget lohhhh. Ga percaya?

Categories

KEEP IN TOUCH WITH US

Mari berlangganan dengan Voks Radio Bandung untuk mendapatkan info-info menarik seputar gaya hidup

Radio Baru untuk Dewasa Muda bergaya hidup sehat.VoKS 91.7 FM Bandung, adalah radio yang menawarkan gaya hidup sehat, sehingga membuat pendengar menjadi FEEL GOOD.

Contact Us

© 2024 Created with 91.7 FM Voks Radio Bandung