Pee Wee Gaskins Rilis Mini Album Terbaru, Lanjutan dari Proyek “Salute to 90’s”

Pee Wee Gaskins Rilis Mini Album Terbaru, Lanjutan dari Proyek “Salute to 90’s”

 

Kabar gembira datang bagi para penggemar band pop punk Pee Wee Gaskins, khususnya mereka yang besar di era 90-an dan masih setia mengikuti perjalanan musik grup tersebut hingga kini. Band yang memulai debut resminya pada tahun 2007 itu kembali hadir dengan karya baru berupa mini album (EP) yang merupakan kelanjutan dari proyek mereka terdahulu bertajuk “Salute to 90’s”.

 

Dalam siaran pers pada Rabu, dijelaskan bahwa Pee Wee Gaskins, yang digawangi oleh Alditsa “Dochi” Sadega, Muhammad Fauzan “Sansan” Santoso, Harry “Ayi” Pramahardhika, Reza “Omo” Satiri, dan Renaldy “Aldy” Prasetya, kini memulai babak baru dalam karier bermusik setelah resmi bergabung dengan label WeCord Evermore. Perjalanan mereka bersama label ini ditandai dengan peluncuran mini album berjudul “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali”.

 

Baca Juga Tentang: BTS Movie Weeks: ARMY Siap Nonton Konser di Layar Lebar!

 

Dalam mini album tersebut, mereka membawakan ulang lima lagu populer yang memiliki tempat tersendiri di hati para pendengar musik Indonesia pada masanya. Lagu-lagu yang dipilih antara lain adalah Piknik 72 milik Naif, Terbang dari Gigi, Aku Ingin dari /Rif, Bermimpi yang dipopulerkan Base Jam, serta Konservatif karya The Adams.

 

Menurut Ayi, konsep dari mini album ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari EP “Salute to 90’s” yang telah mereka rilis pada 2018 silam. Bedanya, kali ini mereka tidak membatasi pilihan lagu pada rentang tahun tertentu saja, melainkan membuka ruang yang lebih luas untuk memilih karya dari band-band yang mereka idolakan dan dengarkan di masa lalu. “Secara konsep, ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap band-band yang menjadi inspirasi, yang menemani perjalanan bermusik kami sejak dulu,” ungkap Ayi.

 

Proses pembuatan mini album ini terbilang cepat karena hanya memakan waktu sekitar satu setengah bulan. Meski begitu, perjalanan menuju rampungnya album ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Omo menuturkan bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi justru ada pada proses pemilihan lagu. Beberapa karya yang semula mereka pilih ternyata tidak mendapatkan izin resmi dari penciptanya, sehingga mereka harus mengganti dengan lagu lain yang tetap relevan dan sesuai dengan konsep yang mereka bangun. “Meskipun pengerjaannya cepat, ada tantangan dalam hal perizinan. Ada lagu-lagu yang ingin kami masukkan, tapi tidak bisa mendapat izin, jadi kami mencari alternatif lain,” kata Omo.

 

Sementara itu, Aldy menambahkan bahwa kelancaran produksi album juga banyak terbantu karena sebelumnya Pee Wee Gaskins sudah menjalin kerja sama dengan tim dari label WeCord. Hubungan yang baik tersebut membuat proses perizinan, pemilihan lagu, hingga tahap rekaman dapat dilakukan lebih efisien. Oleh karena itu, meskipun ini merupakan album pertama mereka di bawah naungan WeCord Evermore, para personel mengaku tidak menemukan hambatan berarti dalam pengerjaannya. “Kami merasa ini adalah kelanjutan alami dari proyek sebelumnya. Rasanya memang sudah direncanakan sejak lama, jadi tidak mungkin hanya berhenti pada sebuah single. Karena itu, kami putuskan untuk memasukkan lima lagu sekaligus agar bisa lebih leluasa mengeksplorasi,” jelas Aldy.

 

Konsep “salute” atau penghormatan juga terlihat jelas dalam aransemen lagu-lagu di mini album ini. Sansan menegaskan bahwa meski setiap lagu dibawakan dengan sentuhan khas Pee Wee Gaskins, mereka tetap berusaha menjaga esensi asli dari karya-karya tersebut. Mereka menambahkan warna musik sendiri, seperti penggunaan synthesizer sebagai benang merah, tanpa menghilangkan identitas dari lagu aslinya. “Kami ingin mengenalkan kembali lagu-lagu yang menemani kami tumbuh kepada generasi baru. Harapannya, para penggemar band aslinya juga bisa tetap menikmati aransemen baru ini,” ucap Sansan.

 

Bagi Dochi, proyek ini bukan sekadar langkah musikal, tetapi juga bentuk penghormatan personal kepada band-band yang telah menyalakan semangat bermusiknya sejak awal. Ia mengaku merasa bangga dan bersemangat bisa membawakan ulang karya-karya dari musisi yang ia anggap sebagai “pahlawan” dalam perjalanan kariernya. “Ketika membawakan lagu-lagu mereka, rasanya seperti kembali ke masa ketika pertama kali aku jatuh cinta pada musik. Itu membuatku bangga sekaligus terharu,” ungkap Dochi.

 

Mini album “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali” resmi dirilis dan sudah dapat dinikmati oleh publik mulai 29 Agustus melalui berbagai platform musik digital. Dengan hadirnya karya ini, Pee Wee Gaskins tidak hanya menyapa penggemar lama yang sudah mengikuti perjalanan mereka sejak awal, tetapi juga memperkenalkan kembali karya-karya ikonik dari band-band legendaris kepada generasi baru dengan sentuhan aransemen segar ala Pee Wee Gaskins.

 

Source : Antara News

Penulis : Dennisa Rizky Yudhistira

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

Gedung-SMAN-1
Pemprov Jawa Barat Menang Banding Dalam Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung
WhatsApp-Image-2025-06-21-at-07.29.30_0b368323-1
KPop Demon Hunters Geser Squid Game, Jadi Konten Paling Banyak Ditonton di Netflix
ekspor-baby-kailan-ke-malaysia-meningkat-2609913
Ahli Sarankan Beberapa Sayuran yang Tidak Sebabkan Kembung
dXBsb2Fkcy8yMDI1LzkvMDIvMzVjNDMyNGYtMDg5ZS00OGVmLTk2OTUtNDczYmNjNzQ0ZDY2LmpwZWc
Wamenkomdigi Sebut Verifikasi Pembeda Jurnalisme Dengan Konten AI
PWG_1_1
Pee Wee Gaskins Rilis Mini Album Terbaru, Lanjutan dari Proyek “Salute to 90’s”

#ADVERTISE