Teman VOKS, berita baru pada awal Maret 2025, Kampung Utan di Kalimantan Timur kebanjiran parah gara-gara hujan deras yang nggak berhenti-berhenti. Airnya sampe setinggi 1,5 meter, bikin warga susah keluar-masuk wilayah mereka. Nah, dalam kondisi kayak gitu, empat warga nekat bobol tembok pembatas yang ada di sekitar rumah mereka. Tembok itu katanya bagian dari proyek infrastruktur yang lagi dibangun. Tapi, aksi mereka malah bikin mereka berurusan sama polisi.
Kejadian ini langsung jadi perbincangan hangat di kalangan warga. Ada yang ngerti sih, soalnya situasinya emang darurat. Tapi ada juga yang nyinyir, bilang aksi itu nggak bener karena merusak fasilitas umum. Akhirnya, polisi turun tangan buat nyelidikin kasus ini.
Kapolsek setempat bilang, keempat warga itu udah dimintai keterangan. “Mereka lagi kami periksa buat cari tau alasan di balik aksi mereka. Kami juga bakal pertimbangin kondisi darurat waktu kejadian,” kata Kapolsek. Polisi juga lagi koordinasi sama pemerintah buat ngecek kerusakan yang terjadi.
Ini nih yang bikin gemeeees, sebenarnya. Banjir di Kampung Utan udah kayak langganan tiap tahun. Warga udah minta tolong berkali-kali, tapi kayaknya solusi jangka panjang masih jauh dari harapan. Mereka berharap banget pemerintah bisa bikin sistem drainase yang bener, biar nggak kebanjiran terus.
Pemerintah daerah sih bilang bakal tinjau ulang sistem drainase dan infrastruktur penanggulangan banjir di Kampung Utan. “Kami bakal koordinasi sama pihak terkait biar kejadian kayak gini nggak terulang lagi,” kata perwakilan pemerintah.
Tapi yaa gitu, Teman VOKS, kejadian ini ngingetin kita semua bahwa bencana kayak banjir nggak cuma butuh respons cepat pas udah terjadi, tapi juga persiapan yang matang biar nggak makin parah. Buat Teman VOKS dan warga di luar sana, mungkin nanti next time bisa koordinasi dulu sama pihak berwajib sebelum nekat bobol tembok atau ngelakuin hal lain yang bisa bikin masalah.
Penulis: Ashaa
Sumber: Kompas.com