Mobil ASN Kementerian Dirusak Pendemo, Korban Lapor Polisi.
Pada Senin, 25 Agustus 2025, terjadi insiden serius di sekitar Gedung DPR/MPR/DPD RI dengan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi korban perusakan mobil dinas miliknya saat massa unjuk rasa berlangsung. Kejadian ini disampaikan secara resmi oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Baca Juga Tentang : 1.250 Personel Dikerahkan, Aksi di DPR Dikawal Humanis
Korbannya, berinisial BB, adalah ASN di sebuah kementerian. Sekitar pukul 15.00 WIB, ia meninggalkan Gedung DPR/MPR/DPD untuk menuju kantornya. Namun, saat berada di kawasan Senayan Park, tepatnya saat membalik arah di bawah flyover, mobilnya dihadang oleh kelompok demonstran yang melakukan unjuk rasa di lokasi tersebut.
Kelompok massa bertindak agresif, melampiaskan amarah dengan memukul kendaraan menggunakan kayu dan melempari batu, yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada bagian kaca dan bodi mobil.
Video amatir yang tersebar di media sosial menunjukkan mobil itu diserang secara brutal, dengan massa tampak salah menduga bahwa kendaraan itu milik anggota DPR. Namun, Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pengemudi adalah ASN, bukan legislator.
Setelah peristiwa, korban yang merasa dirugikan kemudian datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya dan membuat laporan polisi (LP) pada Senin malam sekitar pukul 20.38 WIB, untuk memulai proses penyelidikan dan penyidikan.
Kasus ini dikategorikan sebagai perusakan secara bersama-sama, sesuai dengan ketentuan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Polda Metro Jaya kini tengah mendalami laporan tersebut dan mencari pelaku aksi perusakan.
Kendaraan jenis Hyundai Palisade berwarna hitam dengan nomor pelat ZZH mengalami kerusakan kaca belakang dan samping, serta penyok di bagian bodi mobil. Berdasarkan estimasi harga di Agustus 2025, kisaran harga mobil tersebut mencapai antara Rp 943,8 juta hingga lebih dari Rp 1 miliar, tergantung tipe dan varian.
Plat nomor seri ZZH merupakan bagian dari pelat khusus ZZ yang disediakan untuk kendaraan dinas negara, khususnya untuk pejabat eselon II setingkat direktur kementerian, menunjukkan bahwa kendaraan tersebut jelas untuk keperluan kedinasan.
Peristiwa perusakan ini terjadi di tengah aksi demonstrasi yang luas dengan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar. Meski sempat dihalau oleh petugas, sejumlah siswa yang mengenakan seragam berhasil masuk ke area demo akibat dorongan massa aksi.
Insiden ini mencerminkan risiko serius yang dapat timbul saat aksi massa berpotensi salah sasaran. Tidak hanya mengancam keselamatan properti publik maupun perorangan, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial yang besar. Kesalahan identifikasi, seperti asumsi bahwa mobil dinas otomatis milik legislator, perlu diantisipasi melalui pengamanan dan jalur evakuasi yang lebih baik selama demonstrasi besar.
Selain itu, tindakan perusakan bersama-sama seperti ini membuka ranah penindakan hukum serius. Pelapor telah menempuh jalur hukum, dan kini pihak berwenang harus memastikan penegakan hukum berjalan adil dan transparan.
Source : Antara News
Penulis : Angela Augustine William