Lewat GovTech AI, Pemerintah Targetkan Digitalisasi Layanan Lebih Cepat
Pemerintah tengah mengakselerasi pelaksanaan digitalisasi layanan publik dengan mengandalkan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI). Upaya ini dijalankan melalui Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2025. Komite tersebut dibentuk untuk melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat layanan publik digital lewat pemanfaatan GovTech AI.
Baca Juga Tentang: Dari Redmond ke Gaza: Aksi Protes Karyawan Microsoft dan Google Lawan Kontrak dengan Israel
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga menjadi Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital, memimpin rapat perdana komite tersebut di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/8/2025).
Mengutip siaran pers Kementerian Komunikasi dan Digital, Rabu (27/8/2025), Luhut menyampaikan bahwa pemanfaatan GovTech berbasis AI diyakini mampu meningkatkan efisiensi anggaran negara. Menurutnya, melalui efisiensi birokrasi dan digitalisasi layanan, potensi penghematan yang bisa dicapai mencapai Rp 350 triliun hingga Rp 400 triliun. “Efisiensi ini akan sangat membantu pemerintah dalam menekan defisit anggaran hingga tahun 2026,” ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang menjabat sebagai Wakil Ketua II Komite Percepatan Transformasi Digital, menambahkan bahwa percepatan transformasi digital hanya dapat terwujud jika ada dukungan lintas sektor, mulai dari tahap perencanaan, pembiayaan, pengadaan, hingga implementasi.
Ia menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital akan fokus mengawal kebutuhan teknis penerapan GovTech AI. “Tim kami di dalam komite akan mendampingi secara rinci, termasuk dalam pemilihan teknologi yang paling sesuai di tengah laju perkembangan teknologi yang sangat pesat,” kata Meutya.
Dalam pelaksanaan transformasi digital pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran penting dalam penyediaan infrastruktur digital, pengembangan aplikasi, koordinasi data, hingga menjaga keamanan siber bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara.
Source : Antara News
Penulis : Mahsya Alzahra Vania