Jaga Daya Tahan Tubuh di Tengah Cuaca Ekstrem, Ini Kata Dokter
Bandung, Voks Radio — Cuaca yang makin tidak menentu belakangan ini bukan cuma bikin aktivitas harian terganggu, tapi juga bisa berdampak langsung pada kesehatan tubuh, Teman Voks.
Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, hingga sengatan panas dapat memicu peningkatan risiko penyakit. Tak hanya flu atau batuk biasa, tapi juga penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis, serta penyakit yang disebabkan pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R, mengatakan penting bagi masyarakat untuk memperkuat sistem imun lewat pola makan bergizi dan gaya hidup sehat.
“Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit,” ujarnya kepada ANTARA, Senin (20/10).
Menurut dr. Faisal, konsumsi makanan bergizi seimbang menjadi kunci utama menjaga daya tahan tubuh tetap optimal.
“Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya vitamin C yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini bisa Teman Voks dapatkan dari buah jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas, serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Selain itu, vitamin D juga tak kalah penting untuk menjaga sistem imun, mengurangi peradangan, serta memperkuat tulang dan gigi. Makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk bisa jadi sumber alami vitamin D.
Tak hanya soal makanan, hidrasi juga harus dijaga. dr. Faisal mengingatkan bahwa kebutuhan cairan tubuh orang dewasa berkisar antara 30–35 mililiter per kilogram berat badan.
Artinya, seseorang dengan berat badan 60 kilogram membutuhkan sekitar 1,8–2,1 liter air per hari.
Selain pola makan dan asupan cairan, waktu istirahat juga berperan besar dalam menjaga imunitas tubuh.
“Istirahat cukup minimal 7–8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun,” tambahnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Indonesia akan menghadapi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober hingga awal November 2025. Masa peralihan dari kemarau ke penghujan ini berpotensi membawa hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah.
Jadi, buat Teman Voks, jangan lupa untuk makan bergizi, cukup minum, dan istirahat teratur ya. Cuaca boleh berubah-ubah, tapi tubuh tetap harus fit supaya bisa terus beraktivitas tanpa hambatan.