HYDE Kembali Guncang Jakarta Lewat Konser “HYDE [INSIDE] LIVE 2025 WORLD TOUR”
Setelah lebih dari satu dekade, Hideto Takarai atau yang dikenal dengan mononim HYDE akhirnya kembali menyapa penggemar Indonesia. Vokalis legendaris asal Jepang itu tampil memukau di Tennis Indoor Senayan, Sabtu (1/11) malam, dalam konser bertajuk “HYDE [INSIDE] LIVE 2025 WORLD TOUR”—penampilan perdananya di Tanah Air sejak tahun 2012.
Begitu lampu arena padam, penonton langsung disambut dengan panggung bernuansa merah dan hitam yang khas dengan citra visual HYDE: kelam, teatrikal, dan penuh daya magnet. Di tengah panggung berdiri sebuah peti mati besar, yang kemudian menjadi tempat kemunculannya. Dengan balutan pakaian serba hitam dan topeng yang menutupi setengah wajah, HYDE muncul perlahan di atas peti itu—membangun atmosfer misterius sekaligus menggugah.
Panggung Penuh Energi dan Imajinasi
Konser dibuka dengan deretan lagu dari album terbarunya, HYDE [INSIDE] 2024. Lagu “LET IT OUT” langsung menghentak dan menjadi penanda awal malam penuh adrenalin. Suasana semakin membara saat ia melanjutkan dengan “I GOT 666”, “SOCIAL VIRUS”, dan “LAST SONG.”
Namun, HYDE tidak lupa menyapa nostalgia para penggemar setia. Ia membawakan “HONEY”, salah satu lagu paling populer dari band legendarisnya, L’Arc~en~Ciel, serta “DEVIL SIDE” dari proyek band-nya, VAMPS. Kombinasi lagu-lagu lama dan baru itu berhasil memadukan dua era perjalanan musikal HYDE—menyatukan penggemar lintas generasi dalam satu momen yang sama.
Di tengah performa, HYDE memecah keheningan dengan menyapa penonton menggunakan bahasa Indonesia.
“Luar biasa. Kalian… gila. Aku senang berjumpa dengan kalian, terima kasih banyak. Aku cinta kalian,” katanya, diikuti sorakan panjang dari para penonton.
Sambutan itu menjadi titik kedekatan emosional antara HYDE dan penggemar Indonesia, yang telah menanti kehadirannya selama lebih dari sepuluh tahun.
Nostalgia dan Kejutan di Tengah Konser
Salah satu momen paling berkesan malam itu hadir ketika HYDE membawakan “MUGEN,” lagu hasil kolaborasinya dengan MY FIRST STORY yang juga dikenal sebagai lagu pembuka anime Demon Slayer: Hashira Training Arc. Lagu ini memancing koor massal dari penonton, yang dengan lantang menyanyikan setiap baitnya bersama sang idola.
Di sela-sela jeda, HYDE sempat berbagi cerita singkat soal pengalamannya selama di Jakarta. Dengan gaya khasnya yang jenaka, ia mengaku jatuh cinta pada rendang, makanan yang disebutnya “nomor satu di dunia.”
“Saya makan rendang, itu enak sekali. Pedas! Tapi aku suka, aku ingin makan lebih banyak rendang,” ujarnya sambil tertawa.
Momen santai itu membuat suasana konser semakin hangat dan terasa personal, seolah HYDE tak sekadar tampil sebagai bintang panggung, tapi juga tamu yang benar-benar menikmati kunjungannya ke Indonesia.
Aksi Tak Terduga: Encore dari Tengah Penonton
Menjelang akhir konser, seluruh lampu panggung mendadak padam. HYDE dan para personel menghilang begitu saja, meninggalkan penonton dalam kebingungan. Tak butuh waktu lama sebelum seluruh Tennis Indoor Senayan bergemuruh dengan teriakan “Encore! Encore!”
Beberapa menit kemudian, sorotan cahaya menyorot ke tribun utara—dan di sanalah HYDE muncul, di tengah kerumunan penonton, membawa pistol air yang ia semprotkan ke arah penggemar sambil tertawa. Ia membawakan “PANDORA” dari jarak dekat, diiringi euforia penonton yang berusaha mendekat dan melambaikan tangan ke arahnya.
Setelah kembali ke panggung utama, HYDE menutup konser dengan “GLAMOROUS SKY” dan “SEX BLOOD ROCK N ROLL”—dua lagu yang menggambarkan dengan sempurna sisi liar, penuh gairah, dan teatrikal dari dirinya sebagai seorang performer sejati.
Indonesia, Satu-Satunya Pemberhentian di Asia Tenggara
Konser “HYDE [INSIDE] LIVE 2025 WORLD TOUR” di Jakarta menjadi momen istimewa bukan hanya karena penampilannya yang penuh kejutan, tetapi juga karena Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang dikunjungi HYDE dalam tur dunia kali ini.
Bagi penggemar yang telah menanti sejak penampilannya bersama L’Arc~en~Ciel pada 2012, malam itu menjadi semacam reuni emosional—sebuah bukti bahwa energi HYDE tak pernah padam.
Lewat visual yang megah, suara yang tetap bertenaga, dan gestur yang menghangatkan, HYDE membuktikan satu hal: bahwa meskipun waktu telah berlalu, magnet seorang HYDE tetap hidup di hati para penggemar Indonesia.