Harga Cabai dan Bawang Turun, Bapanas Catat Tren Penurunan Harga Pangan Nasional

Teman Voks, ada kabar segar dari dapur nih—secara harfiah. Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan harga secara nasional, termasuk bahan-bahan yang sering jadi penyumbang panas di kantong: cabai dan bawang.

Cabai Rawit dan Bawang Merah Turun Cukup Signifikan

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas per Sabtu (20/10) pukul 09.00 WIB, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp38.604 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp39.856 per kg.
Sementara itu, bawang merah juga ikut turun dari Rp39.328 per kg menjadi Rp37.879 per kg.

Dua komoditas ini memang dikenal paling fluktuatif di pasaran, dan penurunan kali ini cukup membantu menstabilkan harga di tingkat rumah tangga maupun pedagang.

Harga Beras Ikut Turun di Semua Kategori

Penurunan harga juga terasa di lini pangan utama: beras.

• Beras premium kini di harga Rp15.643 per kg, turun dari Rp15.833 per kg.
• Beras medium turun dari Rp13.847 per kg jadi Rp13.586 per kg.
• Sementara beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) juga turun tipis ke Rp12.507 per kg.

Langkah ini menjadi angin segar, terutama di tengah tekanan harga bahan pokok beberapa bulan terakhir yang sempat naik karena distribusi dan cuaca.

Penurunan Juga Terjadi pada Komoditas Lain

Selain beras, penurunan juga terjadi di berbagai bahan pangan lain:

• Jagung tingkat peternak: turun ke Rp6.507 per kg.
• Bawang putih bonggol: turun dari Rp37.165 per kg jadi Rp35.578 per kg.
• Cabai merah keriting: kini di Rp52.319 per kg, sebelumnya Rp53.519 per kg.
• Cabai merah besar: turun dari Rp46.882 per kg menjadi Rp44.926 per kg.

Daging pun ikut turun:

• Daging sapi murni: Rp134.798 per kg (turun dari Rp135.261 per kg).
• Daging ayam ras: Rp37.335 per kg (turun dari Rp37.910 per kg).
• Telur ayam ras: Rp30.462 per kg (turun dari Rp30.708 per kg).

Sedangkan daging kerbau beku impor kini di Rp101.862 per kg, turun cukup jauh dari Rp106.002 per kg.

Gula, Minyak Goreng, dan Tepung Ikut Terkoreksi

Teman Voks yang suka masak mungkin bakal ikut senyum—harga bahan masak harian juga terkoreksi:

• Gula konsumsi: Rp17.976 per kg (turun dari Rp18.097 per kg).
• Minyak goreng kemasan: Rp20.777 per liter (turun dari Rp20.990 per liter).
• Minyak goreng curah: Rp17.184 per liter (turun dari Rp17.550 per liter).
• Minyakita: Rp17.277 per liter (turun dari Rp17.561 per liter).
• Tepung terigu curah: Rp9.619 per kg (turun dari Rp9.778 per kg).
• Tepung terigu kemasan: Rp12.660 per kg (turun dari Rp13.048 per kg).

Sedikit Kenaikan di Komoditas Laut

Meski sebagian besar komoditas turun, ada juga yang justru naik tipis.
Harga ikan kembung naik ke Rp42.441 per kg dari sebelumnya Rp41.614 per kg.
Namun, ikan tongkol dan ikan bandeng justru turun, masing-masing menjadi Rp34.140 per kg dan Rp33.476 per kg.

Adapun garam konsumsi relatif stabil, sedikit turun dari Rp11.675 per kg menjadi Rp11.624 per kg.

Apa Artinya untuk Konsumen?

Tren penurunan harga ini menunjukkan bahwa stabilisasi pasokan pangan nasional berjalan cukup efektif. Bapanas bersama pemerintah daerah dan pelaku distribusi tampaknya berhasil menjaga keseimbangan stok di pasar.

Bagi Teman Voks, kondisi ini bisa jadi waktu yang tepat untuk mengatur ulang kebutuhan dapur — terutama jika beberapa harga kembali normal setelah sempat melonjak di awal bulan.

Kalau tren positif ini berlanjut, bukan tak mungkin harga-harga bahan pokok menjelang akhir tahun bisa tetap stabil. Dan itu, tentu saja, kabar baik bagi siapa pun yang setiap hari bergulat dengan urusan belanja dapur.