Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Siap Tindaklanjuti Aspirasi Mahasiswa
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa yang disampaikan dalam Forum Dialog Terbuka dan audiensi Mahasiswa Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Rabu (3/09/2025).
Baca Juga Tentang: Diskominfo Ajak Warga Cek Foto dan Video untuk Tangkal Hoaks
Dialog tersebut dihadiri jajaran Pemprov Jabar, Ketua DPRD Jabar, Kapolda Jabar, dan Pangdam III/Siliwangi. Dalam forum itu, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menyampaikan kritik dan tuntutan mulai dari percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset, sistem penganggaran daerah, hingga penertiban tunjangan anggota legislatif.
“Permohonan yang disampaikan mahasiswa akan segera kami tindak lanjuti. Untuk isu daerah, akan langsung kami kerjakan, sementara untuk yang menjadi kewenangan pusat akan kami sampaikan. Kita semua memiliki komitmen yang sama agar negara ini lebih baik,” kata Dedi.
Menanggapi soal anggaran, Dedi mengungkapkan Pemprov Jabar telah melakukan relokasi sebesar Rp120 miliar. Dana itu digunakan antara lain untuk program asuransi ketenagakerjaan dan perbaikan infrastruktur jalan kabupaten/kota. Ia menambahkan, surat edaran juga sudah diterbitkan agar perbaikan jalan menjadi prioritas, termasuk di Tasik, Cirebon, dan Cianjur. Isu sampah pun masuk dalam program pembenahan.
Dedi menyampaikan, usulan yang berkaitan dengan kewenangan pusat akan diakomodasi untuk disampaikan lebih lanjut. Ia juga mengapresiasi banyaknya mahasiswa yang hadir. Menurut data, tercatat sekitar 1.048 mahasiswa dari 143 perguruan tinggi di Jawa Barat mengikuti forum tersebut.
“Jumlah ini cukup besar dan menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap kondisi bangsa,” ujarnya.
Dalam forum itu, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyampaikan aspirasi terkait percepatan RUU Perampasan Aset, reformasi Polri, penanganan gas air mata di sekitar Kampus Unpas dan Unisba, hingga desakan transparansi tunjangan anggota legislatif. Kritik juga diarahkan pada gaya komunikasi pimpinan daerah di media sosial yang dinilai terlalu populis.
Dialog ini menjadi tindak lanjut janji Gubernur Jabar untuk membuka ruang komunikasi dengan mahasiswa, sekaligus merespons demonstrasi di sejumlah daerah yang sempat berakhir ricuh. Di Bandung, aksi pada 29–30 Agustus mengakibatkan kerusakan fasilitas umum, termasuk Gedung DPRD Jabar, sejumlah kantor bank, rumah makan, rumah warga, kendaraan, serta infrastruktur di bawah Jembatan Pasupati.
Source : Antara News
Penulis: Mahsya Alzahra Vania