Palestina dan Israel Terancam Batal Gencatan Senjata, gencatan senjata yang diumumkan Qatar terkait konflik Israel dan Hamas di Gaza menghadapi risiko pembatalan. Hal ini dipicu oleh konflik internal di Israel, di mana beberapa menteri dari kelompok sayap kanan mengancam akan mundur jika kabinet menyetujui kesepakatan tersebut hari ini. Selain itu, serangan berkelanjutan Israel terhadap Gaza juga memperburuk situasi.
Gencatan Senjata di Gaza Terancam Batal Karena Israel Menyerang Kembali
Kemarin, militer Perdana Menteri (PM) Netanyahu menyerang 50 target di seluruh Gaza selama seharian. Israel mengonfirmasi dengan menyebut target serangan adalah “teroris”.
“(Angkatan udara Israel) melakukan serangan terhadap sekitar 50 target teror di seluruh Jalur Gaza, termasuk teroris Hamas dan Jihad Islam, kompleks militer, fasilitas penyimpanan senjata, pos peluncuran, lokasi pembuatan senjata, dan pos pengamatan”, kata militer dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata, dikutip AFP, Jumat (17/1/2024).
Hamas sendiri mengonfirmasi serangan itu. Dikatakan setidaknya 80 orang tewas dalam serangan terbaru Israel tersebut.
Baca Juga Tentang : Program Makan Bergizi Gratis Tahap 2 di Kota Bandung Capai 21.271 Siswa
Houthi Ancam ‘Mengamuk’
Sementara itu, Houthi Yaman memberi peringatan terbaru ke Israel. Jika negara itu melanjutkan serangannya dan tak menghormati gencatan senjata yang diumumkan, kelompok itu akan ‘mengamuk’.
Houthi, bagian dari poros perlawanan Iran itu, telah menyerang Israel dan pengiriman komersial di Laut Merah selama perang di Gaza. Mereka menyatakan tindakan itu didasari solidaritas dengan Palestina.
“Kami akan mengawasi pelaksanaan perjanjian tersebut,” kata pemimpin bdulmalik al-Huthi dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Dan jika ada pelanggaran, pembantaian, atau serangan Israel, kami akan siap memberikan dukungan militer kepada rakyat Palestina,” tegasnya.
“Musuh Israel gagal mencapai tujuan yang dinyatakan dan jelas, dan gagal total untuk membebaskan tawanannya tanpa kesepakatan pertukaran,” tambahnya seraya yang menegaskan bahwa Israel dan AS “diwajibkan” untuk menerima gencatan senjata.
Houthi telah meningkatkan peluncuran rudal mereka terhadap Israel dalam beberapa minggu terakhir, dengan 16 orang terluka dalam satu serangan yang menargetkan Tel Aviv pada bulan Desember. Sebagai tanggapan, jet Israel telah menyerang sasaran Huthi dalam serangkaian serangan udara, termasuk satu serangan yang menewaskan empat orang di bandara internasional Sanaa bulan lalu.
Source : CNBC
Penyanyi dan penulis lagu, Difki Khalif kembali memikat hati teman voks dengan merilis versi baru…
Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Ify Alyssa, resmi merilis album terbarunya yang berjudul "Menata." Dengan…
Dalam dunia musik, penyesalan sering kali menjadi tema yang mendalam dan menyentuh hati. Hal ini…
Tonewaves, band pop asal Bandung yang saat ini beranggotakan Giant, Ojan, Aziz, Rayi kembali dengan…
Dalam sebuah wawancara di podcast The Joe Rogan Experience pada 11 Januari 2025, CEO Meta,…
Apakah kamu tahu? Di Indonesia, 41% anak-anak kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Di Kota Bandung, ada solusi. Program…