BMKG Ingatkan Potensi Megathrust di Indonesia, Ini 13 Titiknya
Teman Voks, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat soal potensi gempa megathrust di Indonesia. Mengutip akun resmi BMKG, zona megathrust adalah wilayah pertemuan dua lempeng tektonik di mana salah satunya menyusup ke bawah yang lain. Proses inilah yang menyebabkan penumpukan energi besar, yang suatu saat dapat dilepaskan dalam bentuk gempa kuat bahkan tsunami.
Peringatan ini bukan hal baru. Zona megathrust sudah terbentuk sejak jutaan tahun lalu, bersamaan dengan lahirnya rangkaian busur kepulauan Indonesia. Letaknya pun membentang luas, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Dari seluruh peta subduksi aktif tersebut, ada 13 titik zona megathrust di Indonesia yang memiliki potensi gempa besar. Berikut daftarnya, Teman Voks.
1. Megathrust AcehāAndaman ā 9,2 M
Segmen ini menjadi salah satu yang paling aktif. Pernah memicu gempa besar pada 2004, pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di wilayah ini menyimpan energi dalam jumlah besar.
2. Megathrust NiasāSimeulue ā 8,7 M
Bagian penting dari subduksi Sumatra. Riwayat gempa besar menunjukkan penumpukan energi tektonik masih terus berlangsung.
3. Megathrust Batu ā 7,8 M
Magnitudonya lebih rendah dibanding segmen besar lainnya, tapi aktivitas subduksi tetap menyimpan energi signifikan.
4. Megathrust MentawaiāSiberut ā 8,9 M
Terakhir melepaskan energi pada 1797. Kondisi seismic gap membuat wilayah ini berpotensi besar mengalami gempa kuat.
5. Megathrust MentawaiāPagai ā 8,9 M
Segmen yang berada dekat Siberut ini punya karakter tektonik serupa karena dorongan lempeng Indo-Australia yang terus menekan Eurasia.
6. Megathrust Enggano ā 8,4 M
Terletak di selatan Sumatra, dekat Pulau Enggano. Menjadi salah satu segmen yang terus dipantau karena aktivitas subduksinya intens.
7. Megathrust Selat Sunda ā 8,7 M
Selain aktivitas vulkanik Krakatau, wilayah ini juga memiliki segmen megathrust yang sudah lama tidak melepaskan energi sejak gempa 1757. Statusnya juga seismic gap.
8. Megathrust WestāCentral Java ā 8,7 M
Membentang dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah. Akumulasi energi tektonik cukup tinggi akibat tekanan lempeng Indo-Australia.
9. Megathrust East Java ā 8,7 M
Melanjutkan jalur megathrust selatan Jawa. Aktivitas subduksi di wilayah ini telah lama dipantau secara intens.
10. Megathrust Sumba ā 8,5 M
Karakter tektoniknya kompleks karena berada pada wilayah pertemuan lempeng yang dinamis. Riwayat kegempaannya menunjukkan potensi kuat.
11. Megathrust North Sulawesi ā 8,5 M
Dikelilingi interaksi berbagai lempeng besar. Aktivitas gempa yang sering terjadi menjadi tanda bahwa energi terus menumpuk.
12. Megathrust Philippine ā 8,2 M
Berada di utara Maluku, dekat sistem tektonik Filipina. Interaksi lempeng Filipina, Eurasia, dan mikro-lempeng lokal menjadikan wilayah ini sangat aktif.
13. Megathrust Papua ā 8,7 M
Terletak di kawasan subduksi aktif timur Indonesia. Potensi magnitudo yang besar menunjukkan tingginya tekanan antar-lempeng di sini.
Teman Voks, hingga kini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa terjadi. Itulah kenapa BMKG menyebut gempa megathrust sebagai sesuatu yang āmenunggu waktuā. Bukan untuk menakuti, tapi untuk mengingatkan bahwa kewaspadaan berbasis ilmu geologi itu pentingāapalagi pada zona yang sudah lama tidak melepaskan energi.
Yang pasti, BMKG kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan tetap mengikuti informasi resmi.
