Asian Youth Games 2025 Tambah Dua Cabor: Pencak Silat dan Kurash
Halo Teman Voks, ada kabar seru dari dunia olahraga Asia! Panitia Penyelenggara Asian Youth Games (AYG) 2025 resmi menambahkan pencak silat dan kurash ke dalam daftar cabang olahraga yang dipertandingkan. Dengan begitu, jumlah cabang olahraga bertambah dari 24 menjadi 26.
Kabar ini jadi angin segar, khususnya bagi Indonesia, mengingat pencak silat adalah seni bela diri asli Tanah Air yang makin mendunia.
Pertemuan dengan Panitia AYG
Kabar penambahan dua cabor diumumkan oleh Ketua Komite Eksekutif AYG 2025, Yusuf Duaij, saat menerima kunjungan Pelatih Kepala Pencak Silat Indonesia Teddy Suratmadji bersama rombongan.
Pertemuan berlangsung di markas panitia di kawasan Seef, Bahrain, Senin (9/9). Hadir pula perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bahrain dan Direktur Olahraga AYG, Lounes Madene.
Dalam kesempatan itu, Duaij menyampaikan rasa senang atas masuknya pencak silat ke ajang AYG. “Kami berkomitmen menyiapkan dan menyelenggarakan pertandingan pencak silat dengan standar terbaik,” ujarnya.
Pencak Silat Kian Mendunia
Penambahan pencak silat bukan sekadar formalitas, Teman Voks. Menurut panitia, pencak silat dinilai sebagai tambahan berharga karena popularitasnya terus meluas di Asia.
Tak heran, pencak silat kini tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga sudah menjadi bagian dari kompetisi internasional. Dengan masuk ke AYG, kesempatan atlet-atlet muda Asia untuk mengenal sekaligus berkompetisi dalam seni bela diri ini akan semakin terbuka.
Selain pencak silat, kurash — olahraga gulat tradisional asal Asia Tengah — juga resmi dipertandingkan. Hal ini menunjukkan komitmen AYG 2025 untuk mengapresiasi olahraga tradisional yang punya nilai budaya tinggi.
Jadwal Pertandingan Pencak Silat
Sesuai rencana, pertandingan pencak silat akan digelar lebih awal pada 19–20 Oktober 2025, sebelum AYG 2025 resmi dibuka pada 22–31 Oktober di Bahrain.
Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pertandingan bisa berjalan lebih fokus, sekaligus memberi kesempatan bagi atlet pencak silat untuk menunjukkan performa terbaik mereka tanpa berbenturan dengan cabang olahraga lain.
Dukungan Penuh dari Bahrain
Ketua Panitia AYG, Yusuf Duaij, menegaskan pihaknya akan mendukung penuh kesuksesan penyelenggaraan semua cabang olahraga, termasuk pencak silat.
Dukungan ini sejalan dengan arahan Shaikh Khalid bin Hamad Al Khalifa, Wakil Pertama Ketua Dewan Tertinggi Pemuda dan Olahraga Bahrain sekaligus Ketua Otoritas Olahraga Umum dan Presiden Komite Olimpiade Bahrain.
Dengan komitmen tersebut, AYG 2025 diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya menonjolkan prestasi, tetapi juga mempererat persahabatan antar-negara melalui olahraga.
Harapan bagi Atlet Indonesia
Bagi Indonesia, masuknya pencak silat ke AYG 2025 jelas membawa harapan besar. Selain bisa menjadi ajang pembuktian kualitas atlet muda, ini juga kesempatan untuk terus memperkenalkan pencak silat ke level global.
Pelatih Kepala Pencak Silat Indonesia, Teddy Suratmadji, menyambut positif keputusan ini. Menurutnya, kesempatan tampil di AYG akan memacu semangat para pesilat muda untuk berlatih lebih giat.
Teman Voks, masuknya pencak silat di AYG 2025 bukan hanya soal medali. Lebih dari itu, ini adalah pengakuan dunia terhadap warisan budaya Indonesia yang sudah turun-temurun. Jadi, mari kita dukung para atlet muda agar bisa mengharumkan nama bangsa di panggung Asia.