Ada Militer di Ospek Sekolah, Perlu atau Terlalu?

Ada Militer di Ospek Sekolah, Perlu atau Terlalu?

Teman Voks, tahun ajaran baru di Jawa Barat dimulai dengan gebrakan yang bikin banyak orang angkat alis. Dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau ospek, kini para siswa baru nggak cuma disambut guru dan kakak kelas tapi juga oleh anggota TNI dan Polri. Mereka terlibat langsung, mendampingi para pelajar selama lima hari penuh sejak 14 Juli 2025.

Kebijakan ini datang dari Pemprov Jawa Barat yang ingin mengenalkan nilai bela negara dan kedisiplinan sejak dini. Sekda Jawa Barat Herman Suryatman bilang kehadiran aparat ini adalah bentuk edukasi yang humanis dan mendidik, bukan intimidatif. Tapi di lapangan, respons masyarakat cukup beragam. Ada yang mendukung, ada juga yang mempertanyakan.

 

Bisa baca juga tentang : Operasi Patuh Lodaya 2025 Digelar di Bandung, Mulai 14 Juli 2025!

 

Efektif Bikin Disiplin atau Malah Bikin Tegang?

Niat membentuk karakter pelajar Indonesia yang kuat, disiplin, dan cinta Tanah Air memang patut diapresiasi. Tapi pertanyaannya, apakah pendekatannya sudah tepat? Beberapa orang tua dan warganet merasa ospek seharusnya jadi momen menyenangkan untuk siswa mengenal lingkungan sekolah. Kalau atmosfernya terlalu militeristik, khawatir malah bikin siswa stres di hari-hari pertama.

Pagi-Pagi Masuk Sekolah, Siap Siaga Seperti Prajurit

Bukan cuma kehadiran tentara yang jadi sorotan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menerapkan jam masuk sekolah lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB. Ini bagian dari program “Generasi Panca Waluya” yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi. Tujuannya: membangun kebiasaan sehat, semangat nasionalisme, dan tanggung jawab sejak pagi.

Namun begitu, banyak siswa dan orang tua menyebut perubahan ini terlalu mendadak dan bikin kerepotan. Anak-anak harus bangun jauh lebih pagi, waktu istirahat berkurang, dan perjalanan ke sekolah jadi lebih menantangapalagi bagi yang rumahnya jauh.

Pendidikan Bukan Barak Militer

Pengamat tata kota dan pendidikan, Frans Ari Prasetyo dari ITB, menilai pendekatan ini justru kurang tepat. Menurutnya, anak-anak sekolah butuh ruang yang nyaman dan aman untuk belajar, bukan tekanan dan perasaan diawasi layaknya di barak. Apalagi kalau kegiatan ini tidak disertai evaluasi jangka panjang, bisa-bisa malah kontraproduktif dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

Voks Take: Gaya Edukasi yang Perlu Dipikir Ulang

Teman Voks, dalam konteks membentuk karakter pelajar, memang tidak ada salahnya melibatkan unsur kedisiplinan. Tapi penting juga diingat bahwa sekolah bukan tempat mencetak prajurit, melainkan generasi berpikir kritis dan kreatif. Mungkin pendekatan lebih menyenangkan, dialogis, dan kontekstual bisa jadi solusi yang lebih membumi.

Kamu sendiri gimana, Teman Voks? Setuju nggak dengan kehadiran aparat berseragam di lingkungan MPLS sekolah? Kirim pendapatmu di DM atau komentar, biar suara kamu juga didengar!

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

1663968618
Warga Bandung Wajib Tahu! Sederet Jalan Ini Bakal Ditutup Total Akhir Pekan Ini, Hindari Biar Nggak Kena Macet!
Sekolah_Dasar_Satu_Bangsa_Harmoni_Batam
Breaking News! Jam Masuk Sekolah TK hingga SMP di Kota Bandung Resmi Diubah, Ini Aturan Lengkapnya!
Lanskap-Bandung-Shutterstock-Akhmad-Dody-Firmansyah
Udara Bandung Makin Dingin, Tembus 12°C di Subuh Hari: Apa Penyebabnya?
jerukcvr Source Detikfood
Jangan Cuma Jeruk, Ini 6 Buah Kaya Vitamin C yang Bikin Imun Nggak Gampang Tumbang
VIRAL-LAGI!-Pungli-Parkir-Rp50-Ribu-di-Bandung-Bikin-Heboh,-Wali-Kota-Angkat-Bicara-Soal-Macet
VIRAL LAGI! Setelah Juara Macet, Bandung Dihebohkan Pungli Parkir Puluhan Ribu? Wali Kota Angkat Bicara!

#ADVERTISE