OpenAI Rilis Data Pengguna ChatGPT yang Bahas Kesehatan Mental, Angkanya Capai Jutaan Tiap Pekan

OpenAI Rilis Data Pengguna ChatGPT yang Bahas Kesehatan Mental, Angkanya Capai Jutaan Tiap Pekan

Teman Voks, OpenAI baru saja merilis data terbaru yang cukup bikin banyak pihak waspada. Dari laporan yang disampaikan, ternyata sebagian kecil pengguna ChatGPT terlibat dalam percakapan yang menyinggung isu kesehatan mental, bahkan sampai mengungkapkan niat untuk bunuh diri.

Dilansir dari Tech Crunch pada Selasa, OpenAI mencatat bahwa sekitar 0,15 persen pengguna aktif ChatGPT tiap minggu menunjukkan tanda-tanda serius terkait rencana atau keinginan mengakhiri hidup. Kalau dihitung dari total lebih dari 800 juta pengguna aktif mingguan, berarti ada lebih dari satu juta orang yang membicarakan hal itu dengan chatbot AI setiap pekannya.

Selain itu, OpenAI juga menemukan jumlah pengguna dengan keterikatan emosional tinggi terhadap ChatGPT, serta ratusan ribu pengguna lain yang menunjukkan gejala psikosis atau mania dalam percakapannya. Meski begitu, perusahaan menegaskan bahwa interaksi semacam ini masih tergolong jarang dan sulit diukur secara akurat.

Langkah OpenAI merilis data ini menjadi bagian dari upaya mereka untuk memperkuat keamanan dan etika penggunaan ChatGPT, khususnya dalam menangani percakapan bertema kesehatan mental.
Dalam pengembangannya, OpenAI menggandeng lebih dari 170 pakar kesehatan mental guna menilai dan menyempurnakan cara ChatGPT merespons pengguna yang mungkin sedang mengalami krisis emosional.

Menurut hasil evaluasi, versi terbaru GPT-5 kini dinilai 65 persen lebih baik dalam memberikan respons yang sesuai terhadap isu kesehatan mental dibandingkan versi sebelumnya. Dalam percakapan bertema bunuh diri, model GPT-5 dinilai 91 persen sesuai dengan perilaku yang diharapkan OpenAI — meningkat dari 77 persen pada versi lama.

OpenAI juga mengklaim sistem pengaman GPT-5 kini lebih stabil dalam percakapan panjang, di mana sebelumnya keamanan ini sering melemah seiring waktu. Selain itu, perusahaan menambahkan evaluasi baru untuk mengukur tantangan seperti ketergantungan emosional dan kondisi darurat non-bunuh diri, yang kini dianggap sebagai bagian penting dalam penanganan interaksi AI dengan pengguna.

Meski begitu, perhatian publik terhadap dampak AI terhadap kesehatan mental tetap tinggi. Beberapa bulan terakhir, muncul laporan yang menyebutkan bahwa chatbot seperti ChatGPT bisa memperkuat keyakinan berbahaya jika terlalu menuruti pengguna. Bahkan, OpenAI pernah digugat oleh orang tua seorang remaja berusia 16 tahun yang sempat mengungkapkan pikiran untuk bunuh diri kepada ChatGPT sebelum mengakhiri hidupnya.

Kasus tersebut memicu peringatan dari Jaksa Agung California dan Delaware, yang meminta OpenAI untuk memperkuat perlindungan bagi pengguna muda.

CEO OpenAI, Sam Altman, sebelumnya sempat mengklaim bahwa perusahaan telah berhasil mengurangi masalah serius terkait kesehatan mental di platform mereka, meski tanpa menjelaskan detailnya. Data baru ini disebut-sebut sebagai bukti dari klaim tersebut — namun di sisi lain, juga membuka pertanyaan baru soal sejauh mana risiko ini masih mengintai pengguna ChatGPT di seluruh dunia.

Buat Teman Voks yang mungkin sering pakai ChatGPT, penting untuk diingat bahwa AI bisa jadi alat bantu yang hebat — tapi tetap bukan pengganti percakapan dengan manusia, apalagi tenaga profesional. Kalau lagi merasa tertekan, sedih, atau kehilangan arah, jangan ragu buat cari bantuan dari orang yang bisa dipercaya atau layanan konseling resmi. Karena pada akhirnya, ngobrol dengan manusia nyata tetap jadi langkah paling hangat untuk sembuh.

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

WhatsApp-Image-2025-10-10-at-10.27.56_db5df343
OpenAI Rilis Data Pengguna ChatGPT yang Bahas Kesehatan Mental, Angkanya Capai Jutaan Tiap Pekan
20251027_203141
Bangga Berbahasa Indonesia, Bersatu dalam Semangat Sumpah Pemuda
8BABDDA8-A146-480D-968C-BC5CADC5EB69
Harga Cabai dan Bawang Turun, Bapanas Catat Tren Penurunan Harga Pangan Nasional
WhatsApp-Image-2025-10-27-at-02.05.22_1
Kemitraan ASEAN–Jepang, Jangkar Perdamaian di Indo-Pasifik
klasemen-grup-g-afc-champions-league-two-matchday-tiga-persib-kuasai-puncak-6uOZsflrpD
Puncaki Grup G, Tapi Bojan Tak Mau Euforia Berlebihan

#ADVERTISE