Bahaya Lampu Strobo Ilegal di Jalan Raya: Bukan Gaya, tapi Ancaman Nyata
Halo Teman Voks! Pernah nggak sih kalian lagi enak-enaknya nyetir, tiba-tiba dari belakang ada mobil pribadi dengan lampu strobo menyala terang, plus suara sirine meraung? Reaksi pertama biasanya kaget, panik, atau buru-buru minggir. Nah, ternyata penggunaan strobo sembarangan di jalan raya bukan cuma melanggar aturan, tapi juga bisa sangat berbahaya.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan bahwa lampu strobo pada kendaraan pribadi adalah praktik ilegal yang mengancam keselamatan lalu lintas. Yuk, kita bahas lebih dalam.
Fungsi Asli Strobo: Untuk Kendaraan Darurat
Menurut Yannes, lampu strobo, rotator, dan sirine pada dasarnya dirancang khusus untuk kendaraan darurat seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan polisi. Strobo dibuat mencolok agar pengguna jalan memberi prioritas pada kendaraan-kendaraan yang memang membawa misi penyelamatan nyawa.
Cahaya kilat strobo memang efektif menarik perhatian, terutama di malam hari atau saat cuaca buruk. Namun, jika digunakan sembarangan pada kendaraan sipil, fungsinya justru jadi salah kaprah.
Efek Berbahaya di Jalan Raya
Apa sih bahaya strobo ilegal? Menurut Yannes, kilatan cahaya terang yang tiba-tiba bisa membuat pengemudi lain kehilangan konsentrasi.
“Strobo yang dipakai sembarangan bisa membingungkan, menimbulkan kepanikan, hingga memicu manuver mendadak seperti pengereman mendadak atau pindah jalur tanpa perhitungan,” jelasnya.
Apalagi saat kondisi visibilitas rendah, misalnya hujan deras atau kabut, kilatan strobo bisa menyilaukan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Intinya, alih-alih keren atau berwibawa, penggunaan strobo ilegal malah bikin jalan raya jadi medan berbahaya.
Aturan Sudah Jelas: Strobo Hanya untuk Kendaraan Tertentu
Teman Voks, jangan salah. Penggunaan strobo dan sirine ini sudah diatur secara ketat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Artinya, kendaraan pribadi yang memasang strobo jelas-jelas melanggar hukum. Lebih jauh lagi, pelanggaran ini bukan hanya soal aturan, tapi juga soal nyawa.
Yannes mengingatkan, keselamatan lalu lintas harus jadi prioritas utama. “Strobo harus kembali pada fungsi awalnya, yaitu sebagai alat keselamatan, bukan simbol gaya atau arogansi di jalan,” tegasnya.
Evaluasi dari Korlantas Polri
Menariknya, di tengah maraknya perdebatan soal penggunaan strobo, Kepolisian juga ikut ambil langkah. Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Polisi Agus Suryonugroho, menyampaikan bahwa pihaknya membekukan sementara penggunaan sirene dan rotator di jalan raya.
Menurut Agus, pengawalan untuk kendaraan pejabat tertentu tetap berjalan, tapi penggunaan sirene dan strobo kini dievaluasi. “Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujarnya.
Langkah ini jadi sinyal bahwa aturan main di jalan raya semakin diperketat, demi menjaga keamanan bersama.
Jalan Bukan Tempat Pamer
Budaya “gaya-gayaan” dengan strobo memang masih sering ditemui, entah untuk sekadar tampil keren atau merasa punya kuasa di jalan. Padahal, jalan raya adalah ruang publik yang harus dijaga bersama.
Dengan kata lain, pemasangan strobo ilegal bukan sekadar soal melanggar aturan, tapi juga soal egoisme yang bisa membahayakan orang lain. Alih-alih dihormati, pengguna strobo ilegal justru berpotensi menuai amarah dan menciptakan kekacauan di jalan.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebagai pengguna jalan, Teman Voks bisa ikut berkontribusi menjaga keselamatan lalu lintas. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Tidak tergoda memasang strobo atau sirine ilegal. Ingat, jalan bukan milik pribadi.
- Laporkan jika ada pelanggaran mencolok. Apalagi kalau strobo dipakai jelas-jelas untuk pamer.
- Utamakan keselamatan. Kalau memang ada kendaraan darurat dengan strobo asli, beri jalan dengan tenang dan jangan panik.
VoksTake: Keselamatan bukan untuk Gaya Gayaan!
Teman Voks, strobo bukan aksesori keren yang bikin mobil terlihat gagah. Strobo adalah alat keselamatan yang hanya boleh digunakan dalam situasi darurat. Jadi, daripada pamer lampu di jalan, lebih baik pamer etika berkendara yang baik.
Ingat, keselamatan di jalan bukan cuma tanggung jawab polisi, tapi tanggung jawab kita semua. Mari jaga bersama supaya perjalanan tetap aman, nyaman, dan bebas dari risiko yang nggak perlu.
