Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: Strategi Pintar, Bukan Belanja Negara

Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: Strategi Pintar, Bukan Belanja Negara

Pemerintah lagi ramai dibicarakan setelah Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menaruh dana Rp200 triliun di bank-bank BUMN (Himbara). Angka segede itu bikin publik heboh—ada yang pro, ada juga yang skeptis. Tapi penting dicatat: ini bukan belanja negara, melainkan bagian dari strategi ngatur kas negara biar lebih efisien.

Sebagai Bendahara Umum Negara, Menteri Keuangan memang punya wewenang penuh buat naruh dana sementara di bank umum. Jadi, uang ini tetap tercatat milik negara dan bisa ditarik kapan aja sesuai kebutuhan. Jadi nggak ada cerita uangnya “hilang” atau dipakai seenaknya.

 

Bikin Likuiditas Bank Lebih Sehat

Kalau mau ditarik ke ekonomi sehari-hari, kebijakan ini ibarat ngasih “oksigen tambahan” buat perbankan. Dengan dana itu, bank bisa lebih leluasa kasih kredit ke sektor produktif. Paling terasa sih ke UMKM, tulang punggung ekonomi Indonesia yang nyerap tenaga kerja sampai 97%.

Bayangin, usaha kecil di kampung bisa dapet akses pinjaman lebih mudah, industri strategis bisa tetap jalan, dan roda ekonomi nggak mandek gara-gara seret likuiditas.

 

Kamu mungkin bisa baca ini juga: Indonesia Luncurkan Satelit Nusantara Lima, Perluas Jangkauan Internet Hingga Pelosok

 

Kas Negara Lebih Efisien

Daripada uang negara cuma “nganggur”, pemerintah pilih taruh di bank lewat mekanisme deposit on call. Artinya, uang tetap aman, bisa diambil kapan aja, tapi sambil jalan juga bantu jaga stabilitas ekonomi. Jadi jelas banget: ini bukan belanja, melainkan langkah pintar buat mengoptimalkan kas negara.

 

Dampaknya ke Kita

Kalau bank lebih longgar kasih kredit, dampaknya balik lagi ke masyarakat. UMKM lebih gampang dapet modal → usaha jalan → lapangan kerja kebuka → pengangguran berkurang → ekonomi rakyat makin kuat.

Jadi jangan keburu panik kalau dengar angka Rp200 triliun. Faktanya, dana ini justru jadi “pelumas” biar roda ekonomi nggak seret.

 

Bukan Cuma Indonesia

Kebijakan model begini bukan hal aneh di dunia. Amerika Serikat dan banyak negara Eropa juga sering naruh dana pemerintah di pasar uang atau perbankan buat jaga kelancaran fiskal. Bedanya, sekarang giliran Indonesia nunjukin kalau kita juga bisa main dengan strategi yang sama.

 

Transparan dan Diawasi

Semua mekanisme penempatan dana ini diawasi ketat sama Kemenkeu dan otoritas perbankan. Jadi publik bisa tenang, uang negara tetap aman di sistem, bukan “menghilang” begitu aja.

 

Intinya

Langkah Purbaya Yudhi Sadewa ini bukan sekadar urusan teknis. Ini pesan: negara hadir, siap jaga stabilitas ekonomi, dan ngasih ruang lebih luas buat rakyat, khususnya pelaku UMKM.

Rp200 triliun di bank Himbara bukan angka kosong. Itu strategi buat bikin ekonomi Indonesia tetap tangguh, inklusif, dan nggak gampang goyah.

 

Souce: AntaraNews

#VOKS UPDATE

#STREAMING

VOKS Radio
Memuat lagu...
Volume: 100%
🔄 Buffering...

#GET NOW

#VOKS UPDATE

1732393330527_75eoup_2_0
BIGBANG & KATSEYE Siap Guncang Coachella 2026
IMG_20250823_182955
PHK di Jawa Barat Tertinggi Secara Nasional, Gubernur Dedi Mulyadi Ungkap Penyebabnya
tidur
Bahaya Scrolling hingga Larut Malam bagi Kesehatan
Keterangan-pers-terkait-pencairan-dana-pemerintah-120925-RIV-2
Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: Strategi Pintar, Bukan Belanja Negara
wardah-youth-ambassador-perkuat-dampak-positif-bagi-anak-muda-indonesia-1757987306932
Wardah Youth Ambassador: Wadah Inspirasi & Peluang untuk Generasi Muda

#ADVERTISE