Wardah Youth Ambassador: Wadah Inspirasi & Peluang untuk Generasi Muda
Wardah terus memperkuat komitmennya dalam mendukung generasi muda Indonesia melalui program Wardah Youth Ambassador (WYA). Program yang menekankan pemberdayaan dan kolaborasi ini kembali menggelar acara welcoming di Paragon 9, Jakarta, yang berlangsung secara hybrid dan diikuti oleh sekitar 1.000 peserta dari berbagai provinsi.
Dengan lebih dari 3.000 anggota dari 34 provinsi yang kini tergabung, WYA semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ekosistem pengembangan diri dan potensi generasi muda terbesar di tanah air.
WYA bukan sekadar komunitas biasa, ia dirancang sebagai ruang belajar, kolaborasi, dan pemberdayaan yang nyata. Program ini menyediakan berbagai pembekalan, mulai dari literasi digital, kecantikan, pengembangan diri, hingga akses membuka relasi dan peluang karier.
Baca ini ya: Aturan Baru Singapura: Freelancer Kreatif Asing Wajib Waspada
Para anggota WYA memperoleh manfaat praktis yang telah dirasakan oleh alumninya. Seorang alumni dari Batch 1, Wanda, mengisahkan bagaimana keterlibatannya di event nasional Wardah memberinya pelajaran penting tentang kerja sama tim, public speaking, dan akhirnya membukakan pintu magang hingga pekerjaan di Paragon.
Sementara Jo, dari Batch 3, menyebut bahwa melalui program ini ia mendapatkan relasi dari berbagai daerah dan melatih kepercayaan diri untuk membangun personal branding serta serius berkarya di konten digital.
Suasana acara welcoming kali ini dibingkai dengan nuansa Summer Festival bertajuk “New Batch, New Energy”. Para peserta diajak menikmati beragam aktivitas interaktif seperti unboxing welcoming kit, dekorasi makeup, dream wall untuk menuliskan harapan ke depan, hingga skin check dan personal color analysis. Ada juga experience booth, photobooth, challenge kreatif, dan makanan viral. Semua dirancang untuk mempererat rasa kekalutan antar anggota, memperkuat rasa kebersamaan, sekaligus menumbuhkan semangat kolaborasi khas anak muda.
Dalam sesi talkshow, beberapa narasumber inspiratif tampil memberikan insight. Wardah Representative Qonitah dan content creator Nupi berbagi pengalaman tentang branding, keberlanjutan (sustainability), dan bagaimana menjaga konsistensi dalam membuat konten di era digital yang cepat berubah.
Salah satu sesi menarik adalah “The Art of Staying Relevant” dari CEO NSEI ParagonCorp, Salman Subakat, yang membahas bagaimana anak muda dapat terus beradaptasi dan berkontribusi, tetap relevan dengan tren tapi tanpa kehilangan identitas.
Wardah menegaskan bahwa WYA hadir bukan hanya sekadar komunitas estetik, tetapi lebih sebagai ekosistem pembangunan karakter dan keterampilan. Ada kelas-kelas pengembangan diri yang mencakup literasi digital dan kecantikan, serta kelas seperti skin class bersama dokter, colour expert class yang membahas analisis warna, serta sesi inspiratif yang menghadirkan tokoh-tokoh profesional. Semua ini dirancang agar anggota tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga relasi yang bisa menjadi jembatan menuju peluang nyata.
Menariknya lagi, manfaat nyata WYA sudah dibuktikan oleh alumni. Wanda, dari Batch 1, mengatakan bahwa keterlibatannya di program itu membuatnya belajar teamwork dan public speaking hingga membuka peluang karier di Paragon. Jo, dari Batch 3, bercerita bahwa ia mampu berkembang secara personal dan profesional, membangun konten digital, memperluas jaringan, dan merasa lebih percaya diri dibanding sebelumnya.
Komitmen Wardah terhadap generasi muda Indonesia melalui WYA terlihat lewat cara mereka menyelenggarakan event welcoming, merancang aktivitas yang fun tapi bermakna, dan membangun program yang inklusif. Mengajak anak-anak muda dari berbagai provinsi, latar belakang, serta peminat yang berbeda.
Wardah menyelenggarakan welcoming kit, photobooth, challenge kreatif, booth pengalaman, hingga sesi interaktif yang memungkinkan kehadiran peserta menjadi lebih dari sekadar penonton.
Generasi muda yang tergabung di WYA mendapatkan ruang untuk mengasah aspek-aspek penting yang semakin dibutuhkan di era digital: kemampuan membangun konten, kepercayaan diri, komunikasi publik, personal branding, dan relasi antar daerah.
Hal-hal tersebut bukan hanya penting bagi pengembangan diri tetapi juga dapat membuka peluang karier, kolaborasi kreatif, dan kesempatan magang atau pekerjaan di ranah industri kreatif.
Wardah melalui WYA juga menunjukkan bahwa kecantikan tidak hanya soal penampilan luar, tetapi bagian dari pengembangan diri, pengetahuan, dan profesionalitas. Aktivitas seperti skin class, colour expert class, dan sesi inspiratif memberi anggota kesempatan memahami dirinya lebih dalam, apa warna cocok untuk mereka, bagaimana merawat kulit, serta bagaimana konten yang dibuat bisa otentik dan tetap sehat secara psikologis. Semua ini membantu generasi muda merawat citra diri serta integritas karya mereka.
Momen New Batch, New Energy tidak hanya tentang mulai anggota baru, tetapi semangat baru. Wardah memberi energi positif agar peserta batch terbaru merasa didukung dan diberdayakan.
Dengan semangat pembelajaran, kerjasama, kreativitas, dan kepercayaan yang dibangun, WYA berpotensi menjadi katalisator perubahan positif di tingkat personal maupun masyarakat. Generasi muda diberi ruang untuk bersuara, berekspresi, dan ikut membentuk masa depan dengan cara mereka.
Secara keseluruhan, Wardah Youth Ambassador adalah contoh bagaimana perusahaan kecantikan bisa memainkan peran lebih dari sekadar produk, ia bisa menjadi platform pemberdayaan generasi muda yang kreatif, adaptif, dan punya potensi besar. Pengembangan diri, relasi, konten yang bermakna, semua tersedia dalam satu ekosistem yang dibangun Wardah.
Bagi para anak muda yang ingin berkembang dan berdampak, WYA memberikan fondasi dan kesempatan nyata. Inilah bukti bahwa pemberdayaan yang dilandasi nilai dan kesempatan bisa mengubah jejak langkah banyak pemuda Indonesia ke arah yang lebih positif.
Source : Wolipop Detik News
Penulis : Angela Augustine W.
