Reza Rahadian Ungkap Alasan Debut Menjadi Sutradara Film
Setelah lebih dari dua dekade dikenal sebagai aktor papan atas Indonesia, Reza Rahadian akhirnya mewujudkan keinginannya mendalami dunia sutradara. Pada akhir Oktober 2024, ia mengumumkan debutnya sebagai sutradara film panjang berjudul Pangku, yang akan menjadi persembahan istimewa untuk sosok terdekatnya, sang ibunda.
Lewat konferensi pers yang digelar di Jakarta, Reza menyampaikan bahwa Pangku merupakan perwujudan ide yang telah dipendam cukup lama. Sebuah karya yang akhirnya menemukan momentum untuk diwujudkan setelah bertemu kolaborator tepat dan berbakat di rumah produksi barunya, Gambar Gerak.
Baca Juga Tentang: Pertunjukan Musikal Jadi Penggerak Ekraf dan Advokasi Isu Sosial
Reza menuturkan bahwa rasa ingin menjadi sutradara telah tumbuh lama dalam dirinya. Di sela-sela karier aktingnya, ia sempat mencoba mengarahkan beberapa proyek kecil, termasuk film pendek seperti Sebelah (2011) yang bahkan memenangkan gelar film pendek terbaik di LA Lights Movie Award 2012 dan miniseri Sementara, Selamanya (2020). Ia juga sempat ambil bagian sebagai sutradara dalam proyek antologi Wanita Tetap Wanita (2013), sehingga debut panjang ini terasa sebagai kelanjutan alami perjalanan kreatifnya.
Menurut Reza, film Pangku bukan sekadar proyek profesional, melainkan sebuah bentuk cinta, narasi penuh makna, dan penghormatan yang dipersembahkan untuk ibunya. Ia ingin menanamkan keterikatan batin dan emosional melalui karya yang sarat nilai dan reflektif ini.
Tema perjuangan perempuan di Pantai Utara Jawa yang diangkat dalam kisah ini bukan sekadar elemen cerita, melainkan pilihan personal yang mencerminkan rasa syukur dan penghargaan terhadap sosok perempuan tangguh dalam hidupnya.
Kisah Pangku sendiri digarap dalam genre drama, berfokus pada cinta, hubungan antar-manusia, dan perjalanan hidup penuh liku yang ditempuh seorang perempuan. Reza menggandeng aktor-aktris ternama seperti Claresta Taufan, Devano Danendra, Fedi Nuril, Shakeel Fauzi, serta legenda Christine Hakim untuk membawakan karakter yang membawa kehidupan kisah ini.
Film ini menjadi produksi perdana dari rumah produksi Gambar Gerak, yang didirikan oleh Reza Rahadian bersama produser Arya Ibrahim sejak tahun 2020. Dengan dukungan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Kebudayaan RI, proyek Pangku disiapkan matang menuju layar lebar pada tahun 2025.
Dalam dialog lain yang diliput Antara News, Reza menyatakan bahwa menjadi sutradara bukan sekadar ambisi artistik. Selama periode kariernya, ia terus belajar dan refleksi, hingga akhirnya merasa siap menerima tantangan baru ini.
Bagi Reza, pengalaman berakting sebagai aktor telah membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang dunia produksi. Mulai interaksi di lokasi syuting hingga dinamika di balik layar. Kini, berada di kursi sutradara justru memberinya ruang baru untuk berkembang dan menjelajahi kreativitas dari perspektif beragam.
Pasca pengumuman, film Pangku turut mencuri perhatian di panggung festival film internasional. Pada Maret 2025, Pangku terpilih sebagai salah satu proyek yang ikut dalam program Hong Kong-Asia Film Financing Forum (HAF) Goes to Cannes, menegaskan bahwa kualitas narasi dan kreativitas Indonesia layak bersaing secara global. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyambut baik keberhasilan ini sebagai bukti bahwa sineas Indonesia semakin mampu menembus pasar internasional.
Pada akhirnya, debut Reza Rahadian sebagai sutradara adalah puncak dari perjalanan panjang seorang aktor yang merajut kerinduan terhadap narasi yang lebih besar, lebih personal, dan lebih bermakna.
Lewat Pangku, ia tak hanya menciptakan karya seni, tapi juga menyulam jejak emosional yang melekat dan memberi makna lebih bagi dirinya maupun publik. Inilah titik baru dalam kariernya, sebuah langkah berani yang sarat kesungguhan dan cinta.
Source : Antara News
Penulis : Angela Augustine William
