Aksi Mahasiswa di Bandung, Polisi Siapkan Pengamanan Ketat
Bandung lagi-lagi jadi pusat perhatian. Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus rencananya bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, awal September 2025 ini.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menjelaskan sampai saat ini memang belum ada izin resmi terkait aksi tersebut. Meski begitu, kepolisian tetap menyiapkan langkah pengamanan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Objek vital lain juga jadi perhatian, seperti perkantoran, tempat makan, hingga fasilitas umum. Petugas akan ditempatkan di titik-titik itu untuk memastikan tidak dirusak massa aksi. Informasi yang kami terima, dari 1 sampai 5 September akan ada rangkaian aksi lagi,” ujar Hendra di Bandung, Senin (1/9).
Baca Juga Tentang: Seruan Humanis MUI: Demo Itu Hak, Jangan Sampai Ada Korban Lagi
Fokus Pengamanan di Titik Rawan
Polda Jabar bersama TNI, Satpol PP, dan pemadam kebakaran disebutkan akan bekerja sama memperkuat pengamanan. Personel gabungan ini akan disiagakan di lokasi-lokasi yang dianggap rawan kericuhan.
Hendra menyebutkan, pola pengamanan kali ini lebih ketat karena melihat eskalasi aksi beberapa hari terakhir. Ia menyinggung unjuk rasa pada 29–31 Agustus 2025, yang tidak diwarnai orasi penyampaian pendapat, melainkan langsung diwarnai aksi pelemparan batu, kayu, hingga molotov ke arah petugas.
“Ribuan molotov dari botol miras dan benda besi lainnya mereka lemparkan. Bahkan, banyak fasilitas umum serta kendaraan roda dua yang terparkir ikut dibakar,” jelas Hendra.
Warga Diminta Waspada
Menurutnya, tren aksi yang bergeser dari penyampaian aspirasi ke arah perusakan membuat aparat harus lebih siaga. “Kami ingin memastikan situasi tetap kondusif. Jangan sampai masyarakat lain yang tidak ikut aksi justru jadi korban,” tambahnya.
Selain itu, polisi juga meminta peran serta orangtua untuk mengawasi anak-anaknya. Hendra menegaskan, sebagian besar peserta yang diamankan justru tertangkap pada malam hari hingga dini hari.
“Kami juga minta kepada orangtua untuk mengawasi betul keberadaan anak-anaknya. Apalagi, umumnya yang kami amankan ini diamankan pukul 21.00 WIB ke atas hingga pukul 03.00 WIB,” katanya.
Harapan Agar Kondisi Pulih
Meski ketegangan sempat terasa, Hendra berharap situasi pascakericuhan bisa segera pulih. Ia mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah persatuan.
“Bandung harus tetap kondusif. Aksi boleh, tapi jangan sampai merusak fasilitas umum atau membahayakan orang lain. Kita sama-sama menjaga kota ini,” tutup Hendra.
Source: AntaraNews