Jabar 80 Tahun: DPRD Dorong Pendidikan, Kesehatan, dan Budaya Jadi Motor Kemajuan
Usia ke-80, Saatnya Jawa Barat Tunjukkan Arah Baru
Jawa Barat resmi menginjak usia ke-80 tahun di 2025 ini. Usia yang nggak lagi muda, tapi juga bukan berarti sudah tua lebih pas kalau disebut matang. Di usia ini, tentu ada harapan baru supaya provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia ini bisa terus memimpin dalam banyak hal: pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga urusan budaya yang jadi jati diri urang Sunda.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat pun ikut ambil sikap. Mereka menegaskan bahwa ada sektor-sektor strategis yang perlu jadi fokus utama supaya Jabar tetap jadi provinsi termaju di Tanah Air.
Baca Juga Tentang : Kereta Api Khusus Petani-Pedagang, Inovasi KAI untuk Mobilitas Rakyat
Pendidikan, Kunci Masa Depan
Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Goena, menyebutkan pendidikan masih jadi prioritas paling mendesak. Masalah klasik kayak kurangnya unit sekolah baru (USB) atau ruang kelas baru (RKB) masih jadi PR besar. Bayangin deh, di banyak wilayah, masih ada anak-anak yang harus sekolah di kelas berdesakan atau bahkan numpang di fasilitas yang kurang memadai.
Buky percaya bahwa pendidikan adalah kunci buat masa depan. Kalau ruang belajar bisa diperluas, maka akses pendidikan juga makin merata. Dan dari situ, lahir generasi muda Jabar yang siap bersaing, baik di level nasional maupun internasional.
Kesehatan dan Kesejahteraan, Jangan Tertinggal
Selain pendidikan, DPRD juga menekankan pentingnya sektor kesehatan. Program pelayanan kesehatan yang merata masih harus digenjot. Mulai dari fasilitas puskesmas di pelosok, tenaga medis yang cukup, sampai akses obat-obatan terjangkau.
Hal yang sama berlaku buat program kesejahteraan rakyat. Bagi Buky, janji politik kepala daerah nggak cuma berhenti di atas kertas. Harus ada wujud nyata yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Contohnya bantuan sosial yang tepat sasaran, pemberdayaan ekonomi lewat UMKM, dan lapangan kerja yang memadai.
Pendapatan Daerah, Mesin Ekonomi Baru
Untuk mewujudkan semua rencana besar itu, tentu butuh dana. Buky menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak, terutama Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
PKB selama ini memang jadi salah satu sumber utama pemasukan daerah. Tapi menurut DPRD, pengelolaannya harus lebih transparan dan tepat guna. Pajak yang terkumpul bisa diarahkan untuk membangun infrastruktur pendidikan, memperluas fasilitas kesehatan, hingga mendanai program kesejahteraan yang berkelanjutan. Dengan begitu, ekonomi daerah ikut bergerak dan masyarakat pun merasakan dampak langsung.
Budaya, Identitas yang Nggak Boleh Luntur
Kalau bicara Jawa Barat, nggak bisa lepas dari budaya Sunda yang jadi ruh utama. Menurut Buky, arah kemajuan Jabar nggak boleh cuma dilihat dari pembangunan fisik semata. Infrastruktur memang penting, tapi nilai budaya juga harus tetap hidup di tengah masyarakat.
DPRD mendorong supaya pembangunan di Jabar selalu berpijak pada nilai budaya lokal. Misalnya, dalam tata kota yang tetap ramah dan mencerminkan kearifan lokal, atau dalam program pendidikan yang memasukkan pelajaran budaya Sunda. Dengan begitu, masyarakat Jabar bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga tetap kuat memegang identitas.
Komitmen DPRD untuk Jabar
Dari semua sektor yang disebutkan, DPRD berkomitmen untuk tetap memperjuangkan kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Bagi Buky, pembangunan yang berhasil bukan hanya yang menghasilkan gedung-gedung tinggi atau jalan tol panjang, tapi juga yang bisa menjaga jati diri masyarakat.
Artinya, setiap kebijakan yang lahir dari DPRD harus berorientasi pada kebutuhan warga sekaligus memperkuat karakter Jabar sebagai provinsi dengan tradisi yang kaya. Identitas lokal jadi akar yang memperkuat masyarakat menghadapi perubahan zaman.
Usia 80: Momentum Introspeksi dan Aksi
Jawa Barat yang berusia 80 tahun adalah momentum yang pas untuk introspeksi. Selama delapan dekade, Jabar sudah melewati berbagai fase: dari pembangunan pasca-kemerdekaan, industrialisasi, hingga era digital sekarang. Tapi tantangan baru selalu muncul.
Pendidikan harus makin inklusif, kesehatan makin merata, perekonomian makin kuat, dan budaya tetap jadi fondasi. Itulah yang coba ditegaskan DPRD: Jabar harus maju tanpa kehilangan jati diri.
Harapan Warga, Harapan Bersama
Di momen ulang tahun ini, tentu masyarakat juga punya harapan besar. Harapan supaya anak-anak bisa sekolah tanpa hambatan, orang tua bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan mudah, dan generasi muda bisa bekerja serta berkreasi di tanah kelahirannya sendiri.
Harapan itu nggak muluk-muluk. Dengan komitmen DPRD, kerja keras pemerintah provinsi, dan dukungan masyarakat, bukan mustahil Jawa Barat bisa benar-benar jadi provinsi termaju di Indonesia.
Voks Take: Hal Baru Bagi Jabar
Delapan puluh tahun bukan sekadar angka. Bagi Jawa Barat, ini adalah tanda kedewasaan dan sekaligus tantangan. DPRD sudah menegaskan arah kemajuan lewat sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ekonomi, dan budaya. Sekarang tinggal bagaimana semua pihak bekerja sama untuk mewujudkannya.
Karena pada akhirnya, Jawa Barat bukan hanya tentang gedung tinggi di kota besar, tapi juga tentang anak-anak di desa yang bisa sekolah dengan layak, petani yang sejahtera, dan budaya Sunda yang tetap hidup di hati masyarakat.
Selamat ulang tahun ke-80, Jawa Barat. Semoga semakin maju, semakin sejahtera, dan semakin ngageugeuh kana budaya sorangan.
Source: Antara News
Penulis: Dennisa Rizky Yudhistira