Manchester United Rombak Skuad Besar-Besaran Demi Bangkit di Musim Baru
Terpuruk di peringkat ke-15 pada musim lalu membuat Manchester United mengambil langkah ekstrem dengan merombak besar-besaran skuadnya jelang musim baru. Pelatih Ruben Amorim, yang dikenal memiliki ketegasan seperti legenda Alex Ferguson, menginginkan perubahan radikal demi mengembalikan kejayaan Setan Merah.
Baca Juga Tentang : Persib Bandung Siap Tempur di Playoff AFC Champions League Two 2025-2026
Amorim menolak segala bentuk favoritisme dan hanya mencari pemain yang benar-benar berkualitas serta mau mencurahkan sepenuh hati untuk Manchester United. Baginya, skuad yang berjuang setengah hati hanya akan mengulang kegagalan musim lalu. Ia menegaskan bahwa pemain baru harus datang dengan satu kualifikasi tambahan: mereka harus “menginginkan MU” dengan tulus.
Langkah besar ini tidak lepas dari kondisi keuangan klub yang sedang sulit. Pemilik saham minoritas, Jim Ratcliffe, melakukan penghematan besar-besaran, mulai dari memangkas jumlah pegawai hingga mengurangi fasilitas mewah yang selama ini dinikmati orang-orang di lingkungan klub. Meski demikian, restrukturisasi dianggap mutlak karena skuad musim lalu terbukti gagal total.
United memang pernah menghabiskan banyak uang di bursa transfer pada musim-musim sebelumnya, namun hasilnya tidak sebanding dengan ekspektasi. Kali ini, Amorim dan jajaran manajemen bertekad lebih selektif dalam membidik pemain. Mereka memilih tetap aktif di bursa pemain, karena jika pasif, hanya akan berakhir dengan mendatangkan pemain yang tidak punya ikatan emosional dengan klub.
Modal untuk belanja didapatkan dari keberhasilan mencapai final Liga Europa, ditambah pemasukan dari penjualan dan peminjaman sejumlah pemain. Meski begitu, daya tarik Manchester United di mata para pemain bintang agak menurun, terutama karena absennya klub ini dari Liga Champions. Bagi sebagian pemain top, bermain di klub tanpa tiket kompetisi Eropa bukanlah pilihan menarik.
Salah satu contohnya adalah Viktor Gyokeres, yang lebih memilih bergabung dengan Arsenal ketimbang reunian dengan Amorim di MU. Menurut Gyokeres, kualitas dan gaya bermain Arsenal lebih mendukung kariernya dibandingkan skuad United yang terpuruk musim lalu. Amorim pun tidak membuang waktu untuk membujuk pemain yang hatinya tidak tertuju pada MU, dan langsung mengalihkan perhatian pada pemain-pemain yang benar-benar menginginkan bermain di Old Trafford.
Hasilnya, tiga pemain baru resmi bergabung dengan MU: Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers, Bryan Mbeumo dari Brighton & Hove Albion, dan Benjamin Sesko dari RB Leipzig. Sebelumnya, bek sayap muda asal Paraguay, Diego Leon, juga sudah lebih dulu resmi menjadi bagian dari tim.
Menariknya, Cunha dan Mbeumo hanya mau direkrut United walaupun tahu klub ini hanya akan bermain di kompetisi domestik. Sesko pun menolak tawaran Newcastle United yang nilainya sedikit lebih tinggi, demi bisa bermain di MU. Leipzig sendiri awalnya lebih condong melepasnya ke Newcastle, namun keputusan pribadi sang pemain yang lebih tertarik pada nama besar United membuat transfer ini terwujud.
Meski uang tetap memegang peranan, kenyataan bahwa para pemain ini memilih MU membuktikan brand klub masih menjadi magnet kuat di sepak bola dunia, bahkan di tengah performa buruk. Mbeumo bahkan menegaskan hanya akan meninggalkan Brighton jika tujuan akhirnya adalah Manchester United. Sesko juga tidak tergoda dengan Newcastle yang minim trofi, dan lebih tertarik pada potensi membangun kejayaan bersama Amorim.
Menurut data Forbes, Manchester United masih menjadi tim terkaya kedua di dunia setelah Real Madrid, jauh di atas Arsenal, Tottenham, maupun Newcastle. Daya tarik finansial dan sejarah klub menjadi kombinasi yang sulit diabaikan oleh banyak pemain. Sesko, yang digadang-gadang lebih hebat dari Erling Haaland oleh rekan-rekannya di Leipzig, melihat MU sebagai proyek jangka panjang yang menarik, meskipun klub ini belum pernah lagi menjuarai Liga Premier sejak 12 tahun lalu.
Proyek ambisius Amorim semakin diperkuat oleh tekad pemain senior seperti Bruno Fernandes dan Harry Maguire yang berjanji memberikan segalanya untuk mengangkat kembali performa tim. Tiga rekrutan baru ini pun merasa tertantang untuk membalikkan nasib klub, terutama setelah mengetahui bahwa mereka direkrut untuk memperbaiki lini serang yang menjadi titik lemah musim lalu.
Bersama Fernandes yang menjadi top skor MU musim lalu, Cunha, Mbeumo, dan Sesko mencatatkan total 58 gol dan 28 assist di klub masing-masing musim lalu. Catatan itu jauh melampaui total gol Manchester United musim lalu yang hanya mencapai 44 gol. Dengan tambahan amunisi ini, Amorim kini memiliki lini serang yang di atas kertas lebih tajam dan lebih kreatif, memberi harapan besar bagi para pendukung Setan Merah bahwa musim ini bisa menjadi awal kebangkitan yang sesungguhnya.
Source : AntaraNews