Di Antara Rudal dan Retorika: WNI Terjebak Konflik Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Terancam Naik

Di Antara Rudal dan Retorika: WNI Terjebak Konflik Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Terancam Naik  — Di tengah memanasnya konflik Iran-Israel yang kembali menyita perhatian dunia, ratusan WNI justru masih berada di zona merah itu. Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi sebanyak 187 WNI masih berada di Israel, dan 386 lainnya tersebar di 11 kota di Iran. Sementara situasi makin tidak menentu, evakuasi belum dilakukan. Tapi, pantauan terus jalan.

WNI Terkurung, Bandara Ditutup

Sejak Israel melancarkan Operasi Rising Lion pada Jumat (13/6), sejumlah bandara di wilayah tersebut ditutup. Rencana kepulangan puluhan WNI pun otomatis gagal total. “Harusnya mereka keluar lewat Tel Aviv, tapi bandara ditutup,” kata Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI. Kini, para WNI sedang dibantu KBRI Amman untuk keluar lewat jalur darat ke Yordania.

Kondisi di selatan Israel—tepatnya Aravah, tempat sebagian besar WNI berada—masih terus dipantau. Pemerintah juga menegaskan status kewaspadaan di Israel dan Palestina sudah Siaga 1 sejak tahun lalu. Artinya, kondisi sangat rawan.

Di Iran, Situasi Mencekam tapi Belum Chaos

Di sisi lain, Iran juga nggak kalah tegang. Setelah Israel menggempur beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran, serangan balasan lewat rudal dan drone langsung meluncur ke Haifa dan Tel Aviv. Tapi, WNI di Iran sejauh ini dilaporkan aman.

“Tidak ada korban dari WNI, situasi di Teheran masih normal,” jelas Judha. Meskipun antrean BBM memanjang dan jaringan internet lambat banget, belum ada panic buying. Mayoritas WNI di Iran adalah pelajar di kota Qom (258 orang) dan Teheran (90 orang).

Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran juga turun tangan. Mereka minta seluruh WNI untuk tetap tenang, jaga komunikasi, dan rutin pantau grup WhatsApp. IPI Iran juga mengecam keras serangan Israel, dan menyindir PBB yang dianggap “diam seribu bahasa”.

Evakuasi Masih Jadi Opsi Cadangan

Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, mengatakan sejauh ini belum ada permintaan evakuasi dari WNI. “Tapi rencana sudah kami siapkan. Kalau situasi memburuk, kita akan langsung bergerak,” kata Roli—yang juga Dubes RI untuk Teheran dan Turkmenistan sejak Maret 2025.

Meski begitu, Roli juga menegaskan keputusan akhir tetap di tangan masing-masing WNI. “Sering kali pemerintah sudah imbau, sudah siapkan evakuasi, tapi WNI sendiri memilih tetap tinggal. Itu hak mereka,” ujarnya.

Analisis: Israel Ingin Tekan Iran Sampai Titik Nadir

Menurut pengamat hubungan internasional Idil Syawfi, target Israel jelas: menekan Iran secara militer dan politik. Serangan ke depot minyak dan kantor Kemenlu Iran di Teheran tak lain dari upaya menjatuhkan reputasi dan kestabilan negara itu.

“Israel ingin ganti rezim Iran. Ini bukan konflik satu malam,” kata Idil. “Iran juga serba salah. Kalau balas, eskalasi bisa naik. Tapi kalau diam, kredibilitasnya hancur.”

Motif Netanyahu, Bukan Sekadar Nuklir?

Tia Mariatul Kibtiah, pengamat Timur Tengah dari Binus, menilai alasan Israel bisa jadi lebih politis ketimbang strategis. “Popularitas Netanyahu lagi buruk. Dalam sejarahnya, dia sering bikin keputusan nekat saat posisinya melemah,” ujarnya.

Israel, menurut Tia, juga ingin menghambat negosiasi nuklir antara Iran dan AS. Tapi Tia memprediksi konflik ini nggak akan meluas terlalu jauh karena tekanan dari negara Teluk yang ingin wilayah tetap aman.

Trump Ikut Nimbrung, Tapi…

Menariknya, Presiden AS Donald Trump menyatakan siap jadi mediator. Ia bahkan memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Tapi, keikutsertaan AS tetap ditunggu hasil nyatanya.

Efek Domino ke Indonesia? Jelas Ada

Idil mengingatkan bahwa bila konflik makin parah, Iran bisa menutup Selat Hormuz—jalur penting distribusi minyak dunia. Dampaknya? Harga minyak melonjak, distribusi tersendat, dan ekonomi global ikut oleng.

“Bagi Indonesia, ini jelas berisiko. Kita masih sangat tergantung pada minyak dari Timur Tengah,” kata Idil. Efeknya bisa ke inflasi, kenaikan harga BBM, dan bahkan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Voks Take: Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan Indonesia?

Meski Indonesia bukan aktor utama, suara kita tetap penting. Tia menyarankan agar Presiden Prabowo menggalang dukungan diplomatik, minimal dari negara-negara OKI, untuk hentikan konflik ini.

“Biar dunia tahu posisi Indonesia. Jangan diam saja,” tegasnya.

Dan yang paling penting: Lindungi WNI.

#VOKS UPDATE

#STREAMING

#GET NOW

#VOKS UPDATE

FotoJet-42-2224357375 Source Ulas bandung
JOB FAIR BANDUNG 2025: 2.600 LOWONGAN, SIAPKAN CV, AMBIL MIMPI KAMU SEKARANG JUGA
20250611-Jadwal-Roadshow-Audisi-Indonesian-Idol-Season-14 Source Tribun Jateng
INDONESIAN IDOL KEMBALI! KALI INI BANDUNG BISA AUDISI 4 MATA
Gustiwiw Source Suara Surabaya
Selamat Jalan, Gustiwiw. Terima Kasih Telah Mengisi Udara dan Nada-Nada di Tanah Air
farhan permudah izin konser di Bandung
Farhan Dorong Bandung Jadi Pusat Konser, Perizinan Mudah!
depot-minyak-iran-di-teheran-diserang-israel-majid-asgaripourwanareuters-1749964598495_169 (source Detik)
Di Antara Rudal dan Retorika: WNI Terjebak Konflik Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Terancam Naik

#ADVERTISE