Kabar baik, NASA umumkan potensi tabrakan Asteroid 2024 YR4 menurun drastis, ini penjelasannya!!

Facebook
Twitter
LinkedIn

Pada awalnya dari pantauan NASA, kemungkinan tabrakan Asteroid ini terus meningkat, namun Asteroid 2024 YR4,  yang di anggap ancaman terbesar dalam sejarah bagi Bumi, kini dipastikan tidak akan menabrak planet kita. Data terbaru dikumpulkan pada 23 Februari menunjukkan bahwa kemungkinan peluang tabrakan telah turun menjadi nol.

Melalui Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA awalnya mencatat peluang Asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi sebesar 1,2% pada 28 Januari 2025. Selanjutnya , ternyata angka ini kemudian meningkat menjadi 1,58% di awal Februari, setelah itu mengalami kenaikan lagi menjadi 2,2% pada 10 Februari.

Dan diketahui, puncaknya pada 18 Februari dengan peluang 3,1% atau 1 banding 32. Namun, pada 19 Februari, turun lebih dari setengahnya menjadi 1,5%. Dijelaskan oleh Bruce Betts, kepala ilmuwan Planetary Society mengatakan, bahwa fenomena tabrakan asteroid ini bukan hal yang baru dalam dunia astronomi. Kemudian, Peluang tabrakan asteroid sering meningkat pada tahap awal pengamatan sebelum akhirnya menurun setelah lintasan asteroid dapat dihitung dengan lebih akurat.

Meskipun risiko tabrakan telah menurun, Asteroid 2024 YR4 masih berada di puncak daftar Sentry Risk Table, yang merupakan tabel yang melacak asteroid berpotensi berbahaya. NASA terus memantau pergerakan asteroid ini hingga April 2025, sebelum menjadi terlalu redup untuk diamati. Meskipun probabilitas tabrakan Asteroid 2024 YR4 dengan Bumi pada tahun 2032 sangat rendah, ukuran dan potensi dampaknya cukup signifikan untuk memantau secara intensif. Asteroid ini diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 100 meter, setara dengan ukuran sebuah gedung besar.

Menurut European Space Agency (ESA), asteroid dengan ukuran ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan jika benar-benar menabrak Bumi. Jika terjadi tabrakan, dampaknya akan terasa di sepanjang koridor risiko yang membentang melintasi Samudra Pasifik bagian timur, Amerika Selatan bagian utara, Samudra Atlantik, Afrika, Laut Arab, dan Asia Selatan. Kecepatan tabrakan diperkirakan mencapai 17 kilometer per detik (sekitar 38.000 mil per jam), yang dapat menimbulkan dampak yang sangat besar.

 

Penulis: Dina Aulia

   Sumber; Kompas.com, Meredeka.com, banjarnegaraku.com, Tempo.co

Leave a Reply

KEEP IN TOUCH WITH US

Mari berlangganan dengan Voks Radio Bandung untuk mendapatkan info-info menarik seputar gaya hidup

Radio Baru untuk Dewasa Muda bergaya hidup sehat.VoKS 91.7 FM Bandung, adalah radio yang menawarkan gaya hidup sehat, sehingga membuat pendengar menjadi FEEL GOOD.

Contact Us

© 2024 Created with 91.7 FM Voks Radio Bandung