Kereta Api Pasar Turi – Cirebon Alami Kendala Operasional Akibat Dampak Banjir yang melanda wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Grobogan, telah mengakibatkan gangguan besar pada operasional kereta api. Genangan air setinggi 20 sentimeter di kilometer 32 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati menyebabkan terganggunya perjalanan kereta api di jalur utama yang menghubungkan beberapa daerah. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah pengalihan rute untuk memastikan keselamatan perjalanan para penumpang.
Salah satu dampak terbesar dari banjir ini adalah perubahan waktu tempuh perjalanan kereta api. Kereta yang biasanya menempuh rute dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, menuju Cirebon dalam waktu sekitar 6 jam, kini membutuhkan waktu hingga 12 jam. Kondisi ini diakibatkan oleh genangan air di jalur rel yang membuat laju kereta menjadi lebih lambat, selain adanya pengalihan rute untuk menghindari lokasi terdampak. Tidak hanya itu, beberapa kereta yang menuju Jakarta, seperti tujuan Stasiun Gambir dan Pasar Senen, juga mengalami keterlambatan signifikan. Hal ini tentu memengaruhi jadwal penumpang yang sudah direncanakan sebelumnya.
Untuk mengatasi situasi ini, PT KAI telah melakukan berbagai langkah, termasuk mengalihkan rute perjalanan kereta api. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan para penumpang. Namun, pengalihan ini juga berdampak pada waktu tempuh perjalanan yang menjadi lebih lama. Selain itu, PT KAI juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menangani genangan air yang menghambat operasional kereta. Pembersihan jalur dari sampah yang terbawa banjir serta pengalihan aliran air di area yang terdampak menjadi fokus utama.
Para penumpang kereta api yang terdampak situasi ini menyatakan beragam respons. Sebagian besar memahami bahwa langkah yang diambil oleh PT KAI adalah demi keselamatan, meskipun mereka harus menghadapi keterlambatan yang cukup lama. Beberapa penumpang juga mengeluhkan ketidaknyamanan akibat perubahan rute dan waktu perjalanan yang lebih panjang. Untuk mengurangi dampak ini, PT KAI telah memberikan informasi terkini kepada penumpang mengenai jadwal perjalanan dan perubahan rute melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan pengumuman langsung di stasiun.
Berdasarkan laporan cuaca dari BMKG, potensi hujan deras dan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah diperkirakan akan terus berlanjut hingga 25 Januari 2025. PT KAI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap situasi ini dan mempersiapkan diri dengan baik jika memiliki rencana perjalanan menggunakan kereta api. Penumpang juga diminta untuk memastikan jadwal perjalanan mereka dengan memanfaatkan aplikasi resmi PT KAI atau bertanya langsung kepada petugas di stasiun. Selain itu, PT KAI menyarankan agar penumpang datang lebih awal untuk mengantisipasi keterlambatan atau perubahan jadwal yang tidak terduga.
Menarik untuk kamu baca juga nih Teman Voks : DIKEJAR SAMPAI RUMAH! MENUNGGAK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat dampak banjir ini. Pihak perusahaan berkomitmen untuk terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang di tengah kondisi yang menantang.”Keselamatan perjalanan kereta api adalah hal yang utama bagi kami. Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang dan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam situasi ini,” ujar salah satu perwakilan PT KAI. Banjir yang melanda wilayah ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. PT KAI dan pihak-pihak terkait diharapkan dapat terus meningkatkan koordinasi dan respons cepat dalam menangani situasi serupa di masa depan.
Penulis: Salsa Fadilla Adini
Source: Kompas
